DKI Jakarta Kaji Subsidi Kesehatan Hewan, Bukan BPJS Hewan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menjajaki pemberian subsidi untuk layanan kesehatan hewan, sebuah inisiatif yang berbeda dari konsep BPJS Hewan yang sempat mencuat. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Kadis KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, menegaskan bahwa fokus utama adalah memberikan bantuan finansial kepada pemilik hewan peliharaan yang kurang mampu agar mereka dapat mengakses layanan kesehatan hewan dengan lebih mudah.

"Wacana yang ada adalah pemberian subsidi, semacam potongan harga, untuk meringankan beban biaya kesehatan hewan bagi masyarakat yang membutuhkan," jelas Hasudungan. Ia menekankan bahwa implementasi BPJS Hewan akan membutuhkan persiapan yang matang, termasuk peningkatan fasilitas kesehatan hewan seperti Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).

Saat ini, Jakarta baru memiliki dua Puskeswan yang berlokasi di Ragunan, Jakarta Selatan, dan Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Pemerintah Provinsi berencana untuk menambah jumlah Puskeswan di lima wilayah kota dan Kepulauan Seribu, dengan target mencapai 10 Puskeswan pada tahun 2026. Penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan jangkauan layanan kesehatan hewan di seluruh wilayah Jakarta.

Subsidi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang seringkali kesulitan membiayai pengobatan hewan peliharaan mereka, terutama untuk prosedur seperti sterilisasi yang memerlukan biaya relatif besar. Dengan adanya subsidi, diharapkan kesejahteraan hewan peliharaan di Jakarta dapat lebih terjamin.

Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, sebelumnya melakukan inspeksi mendadak ke Puskeswan Ragunan dan mengapresiasi peningkatan kualitas pelayanan yang ada. Ia menyoroti perbaikan dalam pemberian pakan hewan yang kini lebih layak, serta mendukung wacana pengembangan program bantuan pembiayaan kesehatan hewan.

"Dulu kucing-kucing di sini diberi makan nasi, yang sebenarnya tidak baik untuk pencernaan mereka. Sekarang sudah diberi cat food dan wet food, sehingga terlihat lebih sehat," ujar Kenneth. Ia menambahkan bahwa program bantuan pembiayaan kesehatan hewan akan sangat membantu para rescuer hewan liar yang seringkali kesulitan membiayai perawatan hewan-hewan yang mereka selamatkan.

Anggaran untuk kajian, pembangunan Puskeswan baru, dan program subsidi ini masih dalam tahap perencanaan dan belum ditetapkan secara resmi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan hewan dan memberikan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan hewan bagi seluruh masyarakat.