Mahalnya Florian Wirtz, Bayern Munich Pilih Mundur dari Perburuan
Bayern Munich dikabarkan telah menghentikan upaya mereka untuk merekrut playmaker Bayer Leverkusen, Florian Wirtz. Alasan utama di balik keputusan ini adalah harga Wirtz yang dinilai terlalu tinggi untuk keuangan klub berjuluk Die Roten tersebut.
Wirtz, pemain muda berbakat yang menjadi incaran banyak klub top Eropa, sebelumnya santer dikaitkan dengan kepindahan ke Bayern Munich. Bahkan, sempat beredar kabar bahwa Bayern telah mencapai kesepakatan pribadi dengan ayah sekaligus agen sang pemain, Hanz Wirtz. Namun, ketertarikan Bayern tampaknya meredup seiring dengan munculnya pesaing baru, Liverpool.
Liverpool menunjukkan keseriusan dengan mengajukan tawaran yang menggiurkan untuk memboyong Wirtz ke Anfield. Kabarnya, negosiasi antara Liverpool dan Bayer Leverkusen telah mencapai tahap akhir, dengan kedua klub menyepakati harga transfer sekitar 140 juta euro, termasuk bonus.
Jika transfer ini terealisasi, Wirtz akan mencatatkan rekor sebagai pemain termahal dalam sejarah Liga Inggris, sekaligus penjualan termahal yang pernah dilakukan oleh klub Bundesliga.
Bayern Munich tentu merasa kecewa karena gagal mendapatkan talenta muda terbaik Jerman tersebut. Padahal, dalam beberapa musim terakhir, Die Roten dikenal piawai dalam merekrut pemain-pemain kunci dari tim-tim rival di Bundesliga. Namun, kali ini, harga Wirtz yang terlampau tinggi memaksa Bayern untuk mundur dari perburuan.
Direktur Olahraga Bayern Munich, Max Eberl, mengakui bahwa klubnya kesulitan untuk bersaing dengan tawaran yang diajukan oleh Liverpool. "Jika saya harus jujur, saya tidak tahu apakah kami sanggup membayar seperti yang Liverpool lakukan saat ini," ujarnya kepada Kicker. "Florian Wirtz itu pemain luar biasa. Kami ingin menggaetnya. Tapi, ketika satu gagal, maka bakal ada peluang lainnya lagi."
Dengan mundurnya Bayern dari perburuan Wirtz, mereka kini mengalihkan fokus pada pencarian target pemain lainnya. Kegagalan ini menjadi pukulan telak bagi Bayern, tetapi mereka tetap optimis dapat menemukan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan tim.