Jemaah Haji Kloter Pertama Debarkasi Solo Tiba, Lantunan Syukur Menggema di Bandara Adi Soemarmo

Kedatangan Kloter Pertama Jemaah Haji Debarkasi Solo Disambut Haru dan Syukur

Pagi ini, Bandara Adi Soemarmo, Solo, menjadi saksi kedatangan yang penuh haru dan syukur. Kelompok terbang (Kloter) pertama jemaah haji Debarkasi Solo telah menginjakkan kaki kembali di Tanah Air setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 6401 yang membawa 358 jemaah mendarat dengan selamat pada pukul 09.00 WIB.

"Alhamdulillah, tepat pukul 09.00 pagi ini, pesawat GA 6401 yang membawa jemaah haji kloter 1 dari Kabupaten Purbalingga telah mendarat dengan aman dan selamat di Bandara Adi Soemarmo," ujar Humas PPIH Debarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, di lokasi kedatangan.

Kedatangan kloter pertama ini disambut dengan upacara penyambutan sederhana namun khidmat. Pejabat PPIH Embarkasi Solo, perwakilan bandara, serta panitia Solo Raya Great Sale 2025 turut hadir menyambut para tamu Allah yang baru tiba.

Perjalanan dan Kondisi Jemaah

Kloter pertama ini membawa 358 jemaah dari Kabupaten Purbalingga. Terdapat selisih dua jemaah dibandingkan saat keberangkatan ke Tanah Suci. Hal ini disebabkan oleh kondisi kesehatan dua jemaah yang memerlukan perawatan lebih lanjut di Makkah.

"Jumlah jemaah yang tiba adalah 358. Ada dua jemaah yang mutasi keluar karena sakit dan masih dirawat di Makkah," jelas Gentur.

General Manager Bandara Adi Soemarmo, Rofiq Erick Nurdin, menyampaikan bahwa hari ini akan ada tiga kloter jemaah haji Debarkasi Solo yang mendarat di bandara tersebut. Selain kloter 1, juga akan tiba kloter 2 dari Kabupaten Purbalingga dan Banjarnegara, serta kloter 3 dari Kabupaten Banjarnegara.

"Kedatangan jemaah haji Embarkasi Solo dari kloter 1 hingga kloter 95 akan berlangsung mulai hari ini hingga 11 Juli 2025," kata Erick.

Sujud Syukur dan Ungkapan Kebahagiaan

Setelah pesawat mendarat dan menuju apron, tradisi penyambutan dengan semprotan air dari dua truk pemadam kebakaran dilakukan sebagai ungkapan selamat datang. Para jemaah yang turun dari pesawat disambut dengan souvenir berupa sajadah, bunga, dan pengalungan samir berwarna merah.

Momen haru terjadi ketika beberapa jemaah melakukan sujud syukur di landasan pacu. Lantunan doa dan ucapan syukur menggema, mengungkapkan kebahagiaan atas kesempatan menunaikan ibadah haji dan kembali ke Tanah Air dengan selamat. Beberapa jemaah bahkan tak kuasa menahan air mata haru.

Salah seorang jemaah haji, Abdul Sobir, mengungkapkan rasa syukurnya setelah sujud syukur. "Alhamdulillah, senang sekali. Mohon doanya agar saya bisa menjadi haji mabrur," ujarnya.

Ia juga merasa bahagia dapat kembali ke tanah air dengan selamat dan sehat bersama istrinya, Rusmini, yang juga tak henti-hentinya mengucap syukur.

Jemaah lainnya, Sudibyo, menggambarkan perasaannya setelah menunaikan ibadah haji sebagai campuran antara susah dan senang.

"Ya, susah-susah senang. Tidak bisa dirasakan seperti apa. Susah karena kita telah berpisah dengan keluarga, senang karena kita telah melaksanakan ibadah haji dan akan bertemu dengan keluarga lagi," katanya.

Sudibyo juga menceritakan bahwa ia telah menunggu selama 13 tahun untuk menunaikan ibadah haji setelah mendaftar pada tahun 2012. Kedatangannya ini menjadi puncak penantian panjangnya.