Demam G-Dragon Mengguncang Jakarta: Ribuan Penggemar Berburu Tiket Konser 'Ubermensch', Jasa 'War' Tiket Kebanjiran Order

Antusiasme Tinggi Penggemar Warnai Perburuan Tiket Konser G-Dragon di Jakarta

Euforia menyambut konser G-Dragon, yang bertajuk World Tour: Ubermensch, di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta pada 26 Juli 2025 mendatang, terasa begitu kuat. Penjualan tiket yang dibuka pada Kamis (12/6/2025) pukul 14.00 WIB, menjadi ajang "perang" bagi puluhan ribu penggemar yang ingin menyaksikan langsung penampilan idola mereka.

Fenomena ini turut menghidupkan bisnis jasa pembelian tiket, atau yang populer disebut jasa "war" tiket. Ellen (21), seorang penyedia jasa "war" tiket, mengungkapkan pengalamannya dalam membantu klien mendapatkan tiket konser G-Dragon. Menurutnya, antusiasme penggemar kali ini sangat luar biasa, mengingat status G-Dragon sebagai salah satu ikon Kpop.

"Peminat war GD ini beda banget. Soalnya GD kan sudah bisa dibilang King of Kpop ya, jadi agak merinding gitu war tiketnya," ujar Ellen.

Besarnya minat penggemar ini, lanjut Ellen, dipicu oleh lamanya G-Dragon tidak menggelar konser di Indonesia. Hal ini membuat perburuan tiket menjadi semakin sengit, apalagi dengan kuota tiket yang terbatas.

Ribuan Penggemar Berebut Tiket, Jasa 'War' Tiket Jadi Solusi Alternatif

Pada saat penjualan tiket dibuka, Ellen harus bersaing dengan lebih dari 20.000 penggemar lain dalam antrean daring, dengan estimasi waktu tunggu mencapai 2 jam. Beruntung, ia berhasil mengamankan dua tiket untuk kliennya tanpa harus menunggu terlalu lama.

Ellen mematok tarif jasa sebesar Rp 250.000 per tiket, dengan uang muka Rp 50.000. Uang muka akan dikembalikan penuh jika gagal mendapatkan tiket. Dalam menjalankan bisnis ini, Ellen tidak bekerja sendiri. Ia memiliki tim yang terdiri dari 48 orang. Setiap anggota tim biasanya bertanggung jawab untuk mengurus 2 hingga 3 pelanggan.

Ellen bertugas mencari klien melalui media sosial X dengan akun @vintagejaem_. Setelah mendapatkan klien, ia akan menugaskan timnya untuk "war" tiket. Proses ini memungkinkan data pembeli langsung dicantumkan pada formulir pembelian, berbeda dengan jasa titip (jastip) tiket yang umumnya menggunakan data tim penyedia jasa.

Perbedaan lainnya, jasa "war" tiket biasanya hanya bertanggung jawab sampai mendapatkan tiket, sedangkan jasa titip tiket berlanjut hingga penukaran tiket sebelum hari konser dan penyerahannya kepada pembeli.

Penggemar Lebih Memilih Jasa 'War' Tiket karena Dinilai Lebih Aman

Zaza (24), seorang penggemar G-Dragon, mengungkapkan bahwa jasa titip konser memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan jasa "war". Oleh karena itu, ia memilih menggunakan jasa "war" untuk mendapatkan tiket konser G-Dragon.

Meski telah menggunakan jasa "war" tiket, Zaza juga berusaha sendiri untuk membeli tiket. Namun, baik Zaza maupun penyedia jasa "war" tiketnya sama-sama tidak berhasil mendapatkan tiket.

"Aku tadinya mau kategori 3 atau 4. Kirain enggak bakal banyak peminatnya karena restricted view, ternyata sama saja," ungkapnya.

Sebagai seorang penggemar Kpop, Zaza menyadari betapa sulitnya mendapatkan tiket konser G-Dragon. Ia menduga bahwa tiket habis dalam hitungan menit karena banyaknya penggemar yang ingin menonton.

"Nge-war tiket GD cepet banget. Aku sering ikut nge-war tiket konser artis lain, biasanya rentang 15-30 menit kan available lagi ya, karena masih full booked saja. Kalau ini sold out," katanya.

Zaza berencana untuk mencari tiket lagi menjelang hari konser, dengan tetap berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan.

"Kayaknya iya (cari lagi), cuma mungkin mendekati hari H. Tetap berusaha tidak panic buying, karena pasti banyak scammer di waktu sekarang," pungkasnya.