Proyek Tanggul Rob Muara Angke: Ratusan Rumah Dipastikan Aman dari Relokasi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah gencar melakukan pembangunan tanggul mitigasi banjir rob di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara. Proyek strategis senilai Rp 52 miliar ini dipastikan tidak akan menyebabkan relokasi terhadap 282 bangunan rumah warga yang berada di sekitar lokasi pembangunan.
Menurut keterangan resmi dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, proyek tanggul ini dirancang untuk memanfaatkan badan jalan yang sudah ada. Dengan kata lain, tanggul akan dibangun di atas jalan eksisting yang kemudian ditinggikan dan diperkuat. Konsep ini memungkinkan jalan berfungsi ganda, yaitu sebagai akses transportasi bagi kendaraan dan sebagai benteng pertahanan terhadap ancaman banjir rob.
Achmad Daeroby, Ketua Subkelompok Pengendalian Rob dan Pengamanan Pesisir Pantai Dinas SDA Jakarta, menegaskan bahwa tidak ada warga yang akan dipindahkan akibat proyek ini. Penegasan ini sekaligus menjawab kekhawatiran yang mungkin muncul di kalangan masyarakat terkait potensi penggusuran atau relokasi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah meninjau langsung perkembangan proyek pembangunan tanggul tersebut. Dalam kunjungannya, Pramono menyampaikan bahwa proyek ini merupakan salah satu langkah konkret yang diambil Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi permasalahan banjir rob secara jangka menengah.
Selain itu, Pramono juga menjelaskan bahwa pembangunan tanggul mitigasi rob ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap program Giant Sea Wall yang diinisiasi oleh pemerintah pusat. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat mempercepat dan memaksimalkan upaya pengendalian banjir di wilayah pesisir Jakarta.
Tanggul mitigasi rob di Muara Angke ini memiliki panjang 1,4 kilometer dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. Mengingat elevasi eksisting kawasan Muara Angke hanya 1,8 meter, tanggul ini diharapkan mampu memberikan perlindungan yang signifikan terhadap ancaman banjir rob. Proyek ini ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berencana untuk memperpanjang tanggul tersebut hingga 1 kilometer lagi pada tahun 2026. Dengan demikian, total panjang tanggul mitigasi rob di Muara Angke akan mencapai 2,4 kilometer, memberikan perlindungan yang lebih komprehensif bagi warga dan infrastruktur di kawasan tersebut.