Jemaah Haji Debarkasi Makassar Tampil Memukau dengan Busana dan Perhiasan Khas
Jemaah Haji Kloter II Makassar Kembali dengan Penampilan Glamor
Kedatangan kloter II Debarkasi Makassar di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan, pada Kamis (12/6/2025) disambut dengan pemandangan yang menarik perhatian. Ratusan jemaah haji, khususnya dari Kabupaten Pinrang, tampil memukau dengan busana dan perhiasan yang mencolok.
Setibanya di Asrama Haji Sudiang, Makassar, sekitar pukul 14.38 WITA, para jemaah wanita tampak anggun dalam balutan kebaya berhias manik-manik, dipadukan dengan perhiasan yang menghiasi tangan dan leher mereka. Penampilan ini bukan sekadar gaya, melainkan tradisi yang telah lama dipegang oleh jemaah haji asal Pinrang.
Santi, seorang jemaah haji berusia 41 tahun asal Pinrang, mengungkapkan bahwa berpenampilan glamor adalah ciri khas jemaah haji Bugis Pinrang. Menurutnya, tradisi ini merupakan sebuah keharusan yang dilakukan setiap tahun.
"Iya, harus wajib setiap tahunnya itu jemaah haji Pinrang harus pakai pakaian begini. Kan ciri khas Bugis Pinrang," ujarnya.
Santi menjelaskan bahwa busana dan perhiasan yang dikenakannya telah dipakai sejak keberangkatan dari Bandara Madinah. Para jemaah tidak mengganti pakaian tersebut hingga tiba kembali di Asrama Haji Sudiang.
"Dari bandara Madinah dipakai memang sampai sekarang," imbuhnya.
Perhiasan yang dikenakan, lanjut Santi, dibeli di Madinah dengan harga yang terjangkau. Ia menegaskan bahwa perhiasan tersebut bukanlah emas.
"Iya, di Madinah dibeli (perhiasan). Ini (perhiasan di tangan kiri) di Madinah Rp 100 ribu. (Total) Rp 200 ribu semua (dengan perhiasan di tangan kanan)," jelasnya.
Selain memperhatikan penampilan, Santi juga berharap ibadah hajinya diterima oleh Allah SWT dan segala doa yang dipanjatkannya selama di tanah suci dikabulkan. Ia juga membawa oleh-oleh dari tanah suci untuk keluarga tercinta, seperti sajadah, tasbih, tas, dan tentu saja, perhiasan.
Rusnah, jemaah haji asal Pinrang lainnya, juga membeli perhiasan di Madinah. Gelang-gelang yang dikenakannya dibeli dengan harga Rp 50 ribu per set.
"Ada Rp 50 ribu gelang-gelang isi 6, isi 8. Yang per setnya ada Rp 600 ribu satu set. Ada Rp 500 ribu, ada Rp 300 ribu," ungkap Rusnah.
Rusnah memperkirakan total biaya untuk pakaian dan perhiasan yang dikenakannya selama berhaji mencapai Rp 1,5 juta, termasuk mispah, jubah, dan baju.
Kloter kedua Debarkasi Makassar ini terdiri dari 392 jemaah haji yang berasal dari Kota Makassar dan Kabupaten Pinrang. Kloter pertama telah tiba sehari sebelumnya, pada Rabu (11/6). Humas Kemenag Sulsel, Wardy Siraj, menjelaskan bahwa jumlah jemaah yang berangkat awalnya 393 orang, namun satu jemaah wafat di tanah suci.
Berikut rincian harga perhiasan yang diungkapkan jemaah haji:
- Gelang (isi 6-8): Rp 50.000 per set
- Perhiasan (total): Rp 200.000
- Perhiasan per set: Rp 300.000 - Rp 600.000
- Total pakaian dan perhiasan: Rp 1.500.000