Kritik Pedas Trump terhadap Ketua The Fed: Desakan Penurunan Suku Bunga Berlanjut
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan kritik tajam terhadap Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, terkait kebijakan suku bunga. Trump secara terbuka menyebut Powell sebagai sosok yang tidak kompeten dan bersikeras bahwa penurunan suku bunga akan memberikan dampak positif signifikan bagi perekonomian AS.
Dalam pernyataannya, Trump mengklaim bahwa pemangkasan suku bunga sebesar dua persen poin akan menghasilkan penghematan hingga 600 miliar dolar AS per tahun. Dana tersebut, menurutnya, dapat dialokasikan untuk sektor-sektor lain yang lebih membutuhkan. Trump berpendapat bahwa dengan tingkat inflasi yang terkendali, tidak ada alasan bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga pada level saat ini.
Kritik Trump ini muncul setelah Departemen Tenaga Kerja AS merilis data yang menunjukkan bahwa harga produsen mengalami kenaikan yang lebih rendah dari perkiraan para ekonom. Data ini semakin memperkuat argumen Trump dan para pendukungnya bahwa tekanan inflasi tidak sekuat yang dikhawatirkan, sehingga memberikan ruang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya.
Serangan verbal Trump terhadap Powell ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, Trump juga telah berulang kali mendesak The Fed untuk menurunkan suku bunga, bahkan sempat mempertimbangkan untuk memecat Powell dari jabatannya. Namun, rencana tersebut urung dilakukan setelah menimbulkan gejolak di pasar keuangan.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, turut menyuarakan dukungan terhadap penurunan suku bunga. Ia menyatakan bahwa perekonomian AS sudah siap untuk menerima stimulus moneter dan bahwa Powell seharusnya segera mengambil tindakan yang diperlukan.
Senada dengan Lutnick, Wakil Presiden JD Vance juga mengkritik kebijakan The Fed yang dianggapnya sebagai kesalahan dalam pengelolaan moneter.
Terlepas dari tekanan yang datang dari berbagai pihak, para pelaku pasar tampaknya tidak terlalu yakin bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunga. Probabilitas pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed mendatang masih relatif rendah, meskipun terdapat peningkatan ekspektasi untuk pemangkasan pada bulan September.
Sebelumnya, kekhawatiran investor sempat meningkat ketika muncul spekulasi bahwa Trump mempertimbangkan untuk mengganti Powell sebelum masa jabatannya berakhir. Namun, kekhawatiran ini mereda setelah Trump menarik kembali ancamannya. Powell sendiri telah menyatakan bahwa ia memiliki perlindungan hukum yang kuat terhadap pemecatan, sebagaimana ditegaskan oleh Mahkamah Agung AS.
Berikut adalah poin-poin penting terkait isu ini:
- Donald Trump kembali mengkritik Jerome Powell terkait kebijakan suku bunga.
- Trump mengklaim penurunan suku bunga akan menghemat 600 miliar dolar AS per tahun.
- Data inflasi yang rendah memperkuat argumen untuk penurunan suku bunga.
- Para pelaku pasar tidak yakin The Fed akan segera menurunkan suku bunga.
- Powell memiliki perlindungan hukum yang kuat terhadap pemecatan.