Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Otista di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, sempat menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial akibat kondisi kabel yang tidak teratur dan berpotensi membahayakan pengguna. Penataan ulang kabel dilakukan setelah mendapat perhatian luas dari masyarakat.

Sebelumnya, video yang beredar menunjukkan kabel-kabel tersebut melintang di berbagai bagian JPO, bahkan menembus atap dan tergulung di besi pegangan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejalan kaki, terutama risiko tersandung atau tersetrum, terutama saat kondisi cuaca buruk. Beberapa warga bahkan mengaku was-was saat melintasi JPO tersebut.

Menanggapi keluhan dan kekhawatiran masyarakat, Dinas Bina Marga bergerak cepat untuk melakukan penertiban. Pada hari Rabu (11/6/2025) malam, petugas diterjunkan ke lokasi untuk merapikan kabel-kabel yang semrawut. Pekerjaan berlangsung hingga tengah malam dan berfokus pada kabel yang menembus atap JPO. Proses penertiban meliputi pembongkaran sebagian atap, pemotongan tiang penyangga, dan pemindahan kabel ke sisi jembatan.

Menurut keterangan warga sekitar, penertiban dilakukan secara serius dan menyeluruh. Setelah kabel dikeluarkan, atap JPO yang sempat dibongkar dikembalikan seperti semula. Meskipun masih terdapat kabel udara yang terlihat kurang rapi di sekitar JPO, namun kondisi secara keseluruhan jauh lebih baik dan aman dibandingkan sebelumnya.

Salah seorang warga bernama Hesti (57) mengaku lega dengan penertiban ini. Ia merasa lebih tenang saat melintasi JPO Otista setelah kabel-kabel yang membahayakan telah dirapikan. Ia berharap pemerintah terus memantau dan menjaga kondisi JPO agar tetap aman dan nyaman bagi pejalan kaki.

Erni (49), pengguna JPO lainnya, juga menyambut baik langkah penertiban ini. Ia menilai, semua JPO seharusnya dalam kondisi terawat dan rapi, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang menggunakannya.

Penertiban kabel di JPO Otista ini menjadi contoh respons cepat pemerintah terhadap keluhan masyarakat. Diharapkan, tindakan serupa dapat dilakukan di lokasi lain yang memiliki permasalahan serupa, demi mewujudkan infrastruktur publik yang aman dan nyaman bagi semua.