Konektivitas Digital di Wilayah Terpencil Pacu Keadilan Sosial dan Transformasi Layanan Publik

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Meutya Hafid, menegaskan bahwa ketersediaan jaringan internet menjadi fondasi utama bagi transformasi digital yang inklusif di seluruh pelosok Indonesia. Penegasan ini disampaikan saat berinteraksi langsung dengan siswa SD Inpres 9 Halmahera Barat melalui program Bakti Aksi, sebuah inisiatif yang bertujuan memperluas jangkauan Base Transceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO) di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal), termasuk Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

"Transformasi digital tak akan terwujud tanpa konektivitas yang memadai. Visi besar Presiden terpilih Prabowo Subianto pun menekankan digitalisasi layanan publik. Oleh karena itu, kita perlu memastikan konektivitas menjangkau hingga wilayah terpencil dan pos perbatasan," ujar Meutya pada Kamis (12/06/2025).

Lebih lanjut, Menkominfo menekankan pentingnya sinergi antara pembangunan infrastruktur digital dan peningkatan literasi digital masyarakat. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi secara optimal dan terhindar dari dampak negatif penyebaran konten-konten yang tidak bertanggung jawab.

"Ketika infrastruktur tersedia, masih banyak masyarakat yang belum memahami pemanfaatan internet secara bijak, sehingga rentan terpapar konten negatif. Saya berharap masyarakat dapat menggunakan internet secara positif dan produktif," tambahnya.

Menkominfo juga menyoroti tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau dan populasi yang besar. Pembangunan digital yang merata membutuhkan waktu dan komitmen yang berkelanjutan.

"Bukan hanya sekadar pemasangan infrastruktur, namun juga keberlanjutan koneksi dan kualitas kecepatan internet yang memadai," tegasnya.

Dalam sesi konferensi video tersebut, Meutya Hafid berinteraksi langsung dengan para pelajar dan tenaga pendidik di tiga provinsi. Kepala Sekolah SD Inpres 9 Halmahera Barat, Nurul, menyampaikan apresiasi atas manfaat signifikan yang dibawa oleh layanan internet Bakti Aksi di lingkungan sekolahnya.

"Terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Kehadiran Bakti Aksi di sekolah kami sangat luar biasa," ungkap Nurul.

Nurul menjelaskan bahwa program penyediaan infrastruktur digital ini sangat membantu kegiatan pendidikan di sekolah. Akses internet dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti:

  • Guru mengikuti webinar secara online
  • Siswa mengerjakan asesmen berbasis digital

Melalui program BTS USO, pemerintah berkomitmen untuk terus memperluas akses internet ke seluruh penjuru nusantara, dengan tujuan mendorong pemerataan ekonomi, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mentransformasi pelayanan publik berbasis digital.