Penangguhan Operasi Gag Nikel Tidak Signifikan Pengaruhi Kinerja Antam

Direktur Utama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, Achmad Ardianto, menegaskan bahwa penghentian sementara operasional PT Gag Nikel, anak perusahaan yang beroperasi di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, tidak akan berdampak material terhadap kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Dalam konferensi pers yang diadakan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Antam di Jakarta, Achmad menjelaskan bahwa kontribusi nikel terhadap pendapatan Antam relatif kecil dibandingkan dengan komoditas emas. Emas merupakan penyumbang utama pendapatan perusahaan, mencapai hampir 70 persen dari total pendapatan. Sementara itu, kontribusi dari nikel masih di bawah 10 persen.

"Pendapatan Antam kan hampir 70 persen dari emas ya. Jadi bijih nikel itu memang masih kecil (porsinya) di bawah 10 persen," ujarnya.

Penangguhan operasi PT Gag Nikel sendiri telah berlangsung sejak 5 Juni 2025, menyusul adanya arahan dari pemerintah terkait evaluasi aktivitas pertambangan di wilayah tersebut. Meskipun demikian, Achmad menekankan bahwa Antam berkomitmen untuk menjalankan praktik pertambangan yang baik dan berkelanjutan.

Selain nikel, Antam juga memiliki diversifikasi portofolio komoditas, termasuk bauksit yang ditambang di Tayan, Kalimantan Barat. Perusahaan juga mengoperasikan tambang nikel di Maluku Utara, Kolaka, dan Konawe Utara, yang turut berkontribusi pada kinerja perusahaan.

Achmad menjelaskan bahwa saat ini pemerintah sedang melakukan evaluasi terhadap aktivitas pertambangan di Pulau Gag. Pihaknya memastikan bahwa perusahaan akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan operasi pertambangan dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

"Walaupun pemerintah sudah mengatakan bahwa tidak ada hal-hal yang fatal yang dilakukan oleh PT Gag, hanya ada hal-hal minor yang perlu diperbaiki, nah itu kita perbaiki," kata Achmad.

PT Gag Nikel sendiri memiliki izin tambang nikel dalam bentuk Kontrak Karya (KK) yang berlaku hingga tahun 2047. Perusahaan juga telah mendapatkan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk produksi nikel sebesar 3 juta wet metrik ton.

Komitmen Perbaikan dan Kepatuhan

Manajemen Antam menegaskan komitmennya untuk memperbaiki setiap temuan minor yang disampaikan oleh pemerintah terkait operasional PT Gag Nikel. Perusahaan bertekad untuk menjalankan kegiatan pertambangan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dan arahan dari pemerintah. Achmad Ardianto menekankan bahwa Antam tidak akan gegabah dan akan memastikan bahwa setiap langkah operasional yang diambil selaras dengan prinsip-prinsip pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Dengan adanya komitmen ini, Antam berharap dapat segera menyelesaikan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah dan kembali melanjutkan operasional PT Gag Nikel dengan cara yang lebih baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Perusahaan juga terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di seluruh lini bisnisnya, termasuk di sektor nikel, guna memberikan kontribusi yang optimal bagi perekonomian nasional.