Perombakan Jajaran Manajemen Pertamina: Simon Aloysius Mantiri Pimpin Perusahaan Energi Nasional

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Pertamina (Persero) yang berlangsung pada Kamis, 12 Juni 2025, di Grha Pertamina, Jakarta, mengumumkan perubahan signifikan dalam susunan Direksi dan Dewan Komisaris. Keputusan ini menandai langkah strategis perusahaan dalam menghadapi tantangan dan peluang di sektor energi.

Simon Aloysius Mantiri tetap dipercaya memegang tampuk kepemimpinan sebagai Direktur Utama. Sementara itu, terjadi sejumlah pergeseran dan penunjukan baru untuk memperkuat struktur organisasi. Oki Muraza ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama, menggantikan posisi sebelumnya. Penunjukan ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan pengambilan keputusan di tingkat manajemen puncak.

Selain itu, RUPS juga menetapkan Jaffee Arizon Suardin sebagai Direktur Logistik dan Infrastruktur, Agung Wicaksono sebagai Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis, serta Andy Arvianto sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM). M. Erry Sugiharto, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM, kini mengemban tugas baru sebagai Direktur Penunjang Bisnis. Perubahan ini mencerminkan komitmen Pertamina untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja di berbagai lini operasional.

Pada jajaran Dewan Komisaris, Todotua Pasaribu ditetapkan sebagai Wakil Komisaris Utama dan Nanik S. Deyang sebagai Komisaris Independen. Susunan lengkap Direksi Pertamina setelah RUPS adalah sebagai berikut:

  • Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri
  • Wakil Direktur Utama: Oki Muraza
  • Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
  • Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra
  • Direktur Logistik dan Infrastruktur: Jaffee Arizon Suardin
  • Direktur Keuangan: Emma Sri Martini
  • Direktur Penunjang Bisnis: M. Erry Sugiharto
  • Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis: Agung Wicaksono
  • Direktur Sumber Daya Manusia: Andy Arvianto

Susunan Dewan Komisaris Pertamina yang baru adalah:

  • Komisaris Utama & Independen: Mochammad Iriawan
  • Wakil Komisaris Utama: Todotua Pasaribu
  • Komisaris Independen: Condro Kirono
  • Komisaris Independen: Raden Ajeng Sondaryani
  • Komisaris Independen: Nanik S. Deyang
  • Komisaris: Bambang Suswantono
  • Komisaris: Heru Pambudi

RUPS juga menyoroti kinerja keuangan dan operasional Pertamina sepanjang tahun 2024 yang menunjukkan tren positif. Perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar 75,33 miliar dollar AS, laba bersih 3,13 miliar dollar AS, dan EBITDA mencapai 10,79 miliar dollar AS.

Pertamina juga berhasil menjaga produksi migas di angka 1 juta barrel setara minyak, memenuhi 70 persen kebutuhan BBM nasional dari kilang domestik, serta 100 persen kebutuhan avtur dan diesel. Kontribusi Pertamina kepada penerimaan negara mencapai Rp 401,73 triliun dari pajak, PNBP, dan dividen. Selain itu, total penyerapan produk dalam negeri senilai Rp 415 triliun, menciptakan multiplier effect bagi 4,1 juta lapangan kerja serta meningkatkan Produk Domestik Bruto sebesar Rp 702 triliun.

Dalam pengembangan energi baru terbarukan, Pertamina mengelola 13 wilayah kerja geothermal, PLTGU, dan PLTS dengan kapasitas terpasang 2.502,12 Megawatt. Produksi biofuel B35, Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), dan Pertamax Green 95 serta proyek Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak jelantah juga menjadi bagian dari portofolio bisnis rendah karbon perusahaan. Dengan susunan manajemen yang baru dan kinerja yang solid, Pertamina diharapkan dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional dan transisi energi yang berkelanjutan.