Pengembangan Drone di Indonesia Terhambat: Studi Ungkap Dominasi Prototipe Tanpa Produksi Massal

Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam pengembangan teknologi drone, dengan sebagian besar program terhenti pada tahap prototipe. Sebuah studi yang dilakukan oleh Indo-Pacific Strategic Intelligence (ISI) mengungkapkan bahwa 72% program drone di tanah air hanya mencapai fase prototipe tanpa berlanjut ke produksi massal.

Curie Maharani, Direktur Riset ISI, menyoroti kurangnya dukungan pemerintah sebagai faktor utama yang menghambat adopsi teknologi, khususnya dalam sektor pertahanan. Hal ini diungkapkan dalam diskusi strategis bertajuk "From Global Trends to National Strategy: Integrating Emerging Tech into Indonesia's Defence Landscape" yang diselenggarakan di ajang Indo Defence.

Maharani menjelaskan bahwa teknologi baru di bidang pertahanan melampaui sekadar pengembangan senjata. Ia mencakup sistem terintegrasi canggih seperti:

  • Unmanned Underwater Vehicle (UUV)
  • Unmanned Aerial Vehicle (UAV)
  • Sistem ruang angkasa
  • Critical Undersea Infrastructure (CUI)

"Teknologi-teknologi ini membuka cakrawala strategi dan peluang taktis yang luas, bergantung pada integrasi sistem yang canggih, bukan hanya pada satu jenis senjata," ujarnya.

Ketua Dewan Penasihat ISI, Muhammad Hadianto, menekankan pentingnya sinergi antara lembaga riset, akademisi, industri pertahanan, dan pemerintah. Kolaborasi ini esensial untuk memastikan kapabilitas pertahanan nasional diperkuat oleh kajian akademik dan penilaian kebutuhan yang profesional.

Prof. Teddy Mantoro, Guru Besar Ilmu Komputer dari Universitas Nusa Putra, menyoroti aplikasi praktis kecerdasan buatan (AI) dalam sektor militer, seperti sistem deteksi ancaman dan pengenalan target otomatis. Ia juga menekankan perlunya memperhatikan aspek etika dan keamanan data dalam pengembangan AI militer, guna memastikan pemanfaatan teknologi ini selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keamanan nasional.

Dengan demikian, pengembangan drone di Indonesia memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan akademisi. Dukungan yang berkelanjutan, sinergi yang kuat, dan pertimbangan etika yang matang akan menjadi kunci untuk mewujudkan potensi teknologi drone dalam memperkuat pertahanan nasional dan meningkatkan daya saing bangsa.