RSKD Dadi Makassar Klarifikasi Video Viral Sopir Ambulans yang Diduga Tersesat Saat Mengantar Jenazah Pasien ODGJ

Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar memberikan penjelasan terkait video viral yang memperlihatkan seorang sopir ambulans yang diduga tersesat saat mengantarkan jenazah pasien dengan gangguan jiwa (ODGJ). Video tersebut memicu kehebohan di media sosial dan menimbulkan berbagai spekulasi.

Dalam video yang beredar, sopir ambulans yang belum diketahui identitasnya itu terlihat kebingungan mencari lokasi pemakaman. Ia mengaku hanya ditemani oleh dua orang pasien ODGJ lainnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai prosedur pengantaran jenazah pasien ODGJ dan peran pendamping selama proses tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Keperawatan RSKD Dadi Makassar, H Abd Malik, memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa peristiwa dalam video tersebut terjadi pada hari Rabu, 11 Juni 2025. Malik membantah bahwa sopir ambulans tersebut tersesat. Ia menyatakan bahwa dirinya bersama petugas perawat lainnya ikut serta dalam proses pemakaman dengan menggunakan kendaraan yang berbeda.

"Jadi kemarin kejadiannya, saya sendiri kesana mau makamkan karena kebetulan almarhum itu tidak punya keluarga, jadi saya bawa ke kampung saya di Gowa untuk dimakamkan," ujar Malik.

Malik menambahkan bahwa di tengah perjalanan menuju lokasi pemakaman, ia meminta sopir ambulans untuk menepi sementara karena dirinya hendak membeli perlengkapan pemakaman. Saat itulah, sopir ambulans membuat video yang kemudian viral di media sosial.

"Nah saya tidak sangka sopir ini bikin konten seperti itu, sopirnya tadi datang katanya dia bercanda. Sudah datang di kantor sopirnya minta maaf, jadi tidak ada terlantar," ungkap Malik.

Malik juga menjelaskan bahwa kedua orang yang menemani sopir ambulans adalah pasien ODGJ yang sudah dalam kondisi stabil. Mereka diperbolehkan ikut karena ingin memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang rekan mereka.

"Yang dua orang itu sebenarnya, temannya karena dia minta ke saya mau ikut juga. Karena kan juga ada ikut perawat, jadi ikut. Dia statusnya pulih, cuma mau ikut karena belasungkawa karena dia punya teman meninggal," jelasnya.

Lebih lanjut, Malik menjelaskan bahwa pasien ODGJ tersebut meninggal dunia karena sakit yang sudah lama dideritanya. Pihak RSKD Dadi Makassar mengambil inisiatif untuk memakamkan jenazah karena pasien tersebut tidak memiliki keluarga.

"Tidak ada diterlantarkan, saya sudah klarifikasi juga. ODGJ meninggal karena sakit dan dia tidak ada keluarga. Makanya saya selaku pejabat disana saya mengambil alih, saya berinisiatif makamkan," tegas Malik.

Lokasi pemakaman pasien ODGJ tersebut berada di kampung halaman Malik, yaitu di Desa Bontoramba, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Dengan adanya klarifikasi ini, RSKD Dadi Makassar berharap dapat meluruskan informasi yang beredar di masyarakat dan menegaskan komitmennya dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh pasien, termasuk pasien dengan gangguan jiwa.