Fenomena Gorengan Unik: Kreasi Kuliner atau Manipulasi Kecerdasan Buatan?

Sebuah video yang menampilkan penjual gorengan dengan bentuk tak lazim, menyerupai pakaian dalam wanita, telah memicu perdebatan sengit di media sosial. Video yang viral ini memperlihatkan sebuah gerai kaki lima yang menjajakan gorengan berbentuk bra dan celana dalam, sontak menarik perhatian warganet.

Video tersebut menampilkan proses pembuatan gorengan unik ini, mulai dari adonan tepung hingga proses penggorengan. Spanduk bertuliskan nama penjual, 'Kutang Goreng Mas Bargo dan Mas Supri' dan 'BH Crispy Mas Bargo', semakin menambah keunikan gerai tersebut. Antrean pembeli yang terlihat dalam video tersebut menunjukkan bahwa kreasi kuliner ini cukup diminati.

Namun, di balik keunikan dan daya tarik visualnya, video ini memunculkan kecurigaan di kalangan netizen. Banyak yang menduga bahwa video tersebut adalah hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan (AI). Kecurigaan ini didasari oleh kemiripan video tersebut dengan video-video serupa yang beredar di TikTok, di mana gorengan disajikan dalam berbagai bentuk unik, seperti sandal, iPhone, hingga buah strawberry.

Kekhawatiran terhadap penyebaran video hasil rekayasa AI ini semakin meningkat karena terlihat sangat nyata dan sulit dibedakan dari realitas. Beberapa netizen bahkan mengungkapkan rasa takut mereka terhadap perkembangan teknologi AI yang semakin canggih.

Meski demikian, video ini tetap menuai beragam reaksi dari warganet. Sebagian memuji kreativitas penjual dan menganggap bentuk gorengan yang unik sebagai daya tarik tersendiri. Sementara yang lain merasa risih dan menganggap konsep tersebut tidak pantas untuk makanan. Kontroversi ini menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat memengaruhi persepsi kita terhadap realitas dan memicu perdebatan tentang etika dalam penggunaan teknologi tersebut.

Berikut adalah beberapa reaksi warganet:

  • Komentar Positif: "Ini ide luar biasa! Apa pentingnya nama itu jika rasanya enak?"
  • Komentar Negatif: Konsep tersebut janggal dan tidak masuk akal. Bahkan, menyebutnya sebagai hal memalukan untuk menjual makanan dengan bentuk dan nama seperti itu.
  • Komentar Netral: "Kok jadi takut sama AI ya...", "Manusia sudah digantikan dengan AI," ,"AI makin menjadi jadi,"

Terlepas dari kontroversi dan perdebatan yang menyertainya, fenomena gorengan unik ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan inovasi dapat ditemukan di mana saja, bahkan di gerai gorengan pinggir jalan. Namun, di sisi lain, hal ini juga menjadi pengingat tentang pentingnya bersikap kritis dan waspada terhadap informasi yang beredar di media sosial, terutama yang berpotensi merupakan hasil rekayasa teknologi AI.