Pemerintah Pusat dan DKI Jakarta Berkolaborasi dalam Pembangunan Tanggul Laut Raksasa di Teluk Jakarta
Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja sama dalam membiayai pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall di Teluk Jakarta. Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa proyek ini membutuhkan investasi yang signifikan, diperkirakan mencapai 8 hingga 10 miliar dolar Amerika Serikat untuk wilayah Teluk Jakarta saja.
Dalam sebuah acara konferensi infrastruktur internasional di Jakarta, Prabowo menekankan pentingnya kontribusi dari APBD DKI Jakarta yang dinilai cukup besar. Ia mengusulkan skema pembiayaan bersama, di mana pemerintah pusat dan Pemprov DKI berbagi beban anggaran. "Karena APBD DKI sangat besar. Jadi saya bilang DKI harus urunan. Pemerintah pusat urunan," ujarnya, seraya menambahkan bahwa jika biaya total 8 miliar dolar AS dibagi selama 8 tahun, maka setiap tahunnya dibutuhkan anggaran sekitar 1 miliar dolar AS.
Prabowo secara khusus menyoroti Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kesempatan tersebut, meminta agar tidak khawatir dengan besarnya anggaran yang dibutuhkan. Ia meyakinkan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan turut berkontribusi dalam pendanaan proyek vital ini. "Menkeu sudah kelihatan tegang. Tenang Bu, DKI nyumbang. Jadi DKI setengah, Pemerintah pusat setengah, karena ini untuk DKI sebenarnya," jelasnya.
Presiden Prabowo juga mengungkapkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mendukung penuh proyek pembangunan giant sea wall ini. Meskipun Pramono tidak hadir dalam acara tersebut, Prabowo telah berkomunikasi dengannya dan memastikan dukungan dari pihak Pemprov DKI. "Saya sudah ketemu beberapa hari yang lalu dan saya sudah kirim utusan tanya, Gubernur DKI dukung proyek ini atau tidak? Saya dapat jawaban dukung alhamdulillah," katanya.
Giant sea wall merupakan proyek strategis nasional yang dirancang untuk melindungi pesisir utara Jawa, mulai dari Jakarta hingga Gresik, Jawa Timur. Prabowo menjelaskan bahwa total anggaran untuk proyek ini mencapai 80 miliar dolar Amerika Serikat dengan panjang garis pantai yang dilindungi mencapai 500 km.
"Proyek ini menyangkut jarak yang tidak pendek, kalau tidak salah sekitar 500 km dari Banten sampai ke Jawa Timur, Gresik, 500 km dan perkiraan biaya yang diperlukan 80 miliar dollar (Amerika Serikat)," ucap Prabowo.
Menurut perkiraan, pembangunan giant sea wall di Teluk Jakarta akan memakan waktu 8 hingga 10 tahun, sedangkan keseluruhan proyek hingga Jawa Timur membutuhkan waktu 15 hingga 20 tahun. Pemerintah berkomitmen untuk tidak menunda-nunda lagi pelaksanaan proyek ini. Prabowo menegaskan bahwa pembangunan akan segera dimulai tanpa penundaan lebih lanjut. Pembangunan giant sea wall ini diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi wilayah pesisir dan mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Berikut rincian perkiraan waktu dan biaya yang diperlukan:
- Teluk Jakarta: 8-10 tahun, 8-10 Miliar USD
- Jakarta - Gresik: 15-20 tahun, 80 Miliar USD
Proyek Giant Sea Wall juga merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diharapkan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian wilayah pesisir utara Jawa.