Program Cek Kesehatan Gratis: Lebih dari 8 Juta Warga Indonesia Terlayani
Lebih dari 8,2 juta warga Indonesia telah memanfaatkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan sejak 10 Februari 2025. Inisiatif pemerintah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit dan mendorong gaya hidup sehat.
Data terbaru menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap program ini cukup tinggi. Sebanyak 8,7 juta orang telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan layanan CKG. Tiga provinsi dengan cakupan CKG tertinggi adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Partisipasi perempuan dalam program ini juga lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasinya atas partisipasi aktif masyarakat dalam program CKG. Ia juga menyoroti pentingnya kesadaran kesehatan bagi kaum pria. "Data menunjukkan bahwa usia hidup rata-rata wanita lebih tinggi daripada laki-laki. Salah satu penyebabnya adalah karena kita laki-laki tidak serajin istri atau anak perempuan kita dalam melakukan Cek Kesehatan Gratis," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan gratis, ditemukan beberapa masalah kesehatan yang paling umum di masyarakat, yaitu:
- Masalah Gigi: Menjadi masalah kesehatan yang paling banyak ditemukan. Menkes menekankan pentingnya menjaga kesehatan gigi, terutama untuk memastikan asupan gizi yang baik pada anak-anak dan kenyamanan hidup lansia.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi menjadi masalah kesehatan kedua yang paling banyak ditemukan.
- Diabetes: Penyakit gula darah juga menjadi perhatian utama dalam hasil pemeriksaan.
- Obesitas: Kelebihan berat badan menjadi masalah kesehatan keempat yang banyak ditemukan.
Menkes menjelaskan bahwa hipertensi, diabetes, dan obesitas merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke, yang menjadi penyebab kematian nomor satu dan nomor dua di Indonesia. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas CKG di puskesmas terdekat.
"Jauh lebih menyenangkan untuk kita hidup sehat daripada mengobati pada saat kita sakit. Kita harus menjaga diri kita agar selalu sehat. Jangan menunggu sampai sakit, kemudian baru kita sehatkan kembali atau sembuhkan diri kita," kata Menkes.
Ahli Epidemiologi FKM UI, Iwan Ariawan, menambahkan bahwa 93% atau 9.552 puskesmas di seluruh Indonesia terlibat dalam program CKG. Ia juga menyoroti bahwa dua dari tiga peserta CKG adalah perempuan, dengan rincian 5,36 juta perempuan dan 3,26 juta laki-laki. Selain itu, satu dari dua peserta CKG memiliki masalah gigi. Proporsi masalah gigi ini meningkat seiring bertambahnya usia. Masyarakat tidak perlu khawatir apabila menemukan risiko penyakit stroke, jantung, atau ginjal karena bisa mengakses pelayanan kesehatan untuk menindaklanjutinya selama kepesertaan BPJS Kesehatan aktif.