Summarecon Pertimbangkan Partisipasi dalam Program 3 Juta Rumah, Tunggu Kejelasan Skema Pemerintah

PT Summarecon Agung Tbk, pengembang properti terkemuka di Indonesia, menyatakan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah. Program ini merupakan upaya pemerintah untuk mengatasi kekurangan perumahan (backlog) dan menyediakan hunian yang layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Namun, Summarecon masih menunggu kejelasan skema program dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) sebelum mengambil keputusan final. Adrianto Pitojo Adi, Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, mengungkapkan hal ini dalam acara Public Expo Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 yang diselenggarakan secara online.

"Kami masih terus menunggu skema dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) tentang skema Program 3 Juta Rumah itu," ujar Adrianto.

Lebih lanjut, Adrianto menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Kementerian PKP terkait skema program tersebut. Meski demikian, hingga saat ini Summarecon belum dapat memastikan apakah akan bergabung dalam program ini atau tidak. Keputusan akan diambil setelah skema yang ditetapkan pemerintah telah final.

"Kita juga sudah berkomunikasi (dengan Kementerian PKP), tapi final dari skemanya itu belum muncul, kami masih terus menunggu skema yang fix," jelasnya.

Adrianto menegaskan bahwa kerjasama yang dijajaki Summarecon dengan Kementerian PKP bukanlah terkait program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk membangun rumah subsidi. Melainkan, Summarecon ingin berkontribusi dan bersinergi dengan Kementerian PKP dalam mendukung kebijakan Program 3 Juta Rumah secara keseluruhan. Jika skema yang ditetapkan Kementerian PKP sesuai dengan harapan perusahaan, maka bukan tidak mungkin Summarecon akan ikut berpartisipasi.

"Tapi intinya, sebenarnya kami bukan mau masuk ke rumah subsidi, tapi kalau skemanya memang sesuai dan cocok kami ikut berkontribusi dengan program 3 juta rumah, tapi sejauh ini kita belum karena belum ada skema yang fix," pungkasnya.

Program 3 Juta Rumah sendiri tidak hanya fokus pada pembangunan rumah baru, tetapi juga mencakup renovasi rumah yang sudah ada. Pembangunan rumah akan dilakukan dalam bentuk rumah tapak dan hunian vertikal, termasuk pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD).

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir pernah menyampaikan bahwa fokus BUMN dalam Program 3 Juta Rumah adalah pembangunan kawasan TOD.

"Nanti kita fokusnya di sektor kita yang di TOD-TOD itu yang di tempat kereta api, yang sama BTN, sama semua itu, sama Perumnas itu," terang Erick.

Dengan demikian, partisipasi Summarecon dalam Program 3 Juta Rumah masih bergantung pada kejelasan skema yang akan ditetapkan oleh Kementerian PKP. Perusahaan properti ini siap berkontribusi jika skema tersebut sesuai dengan visi dan misi perusahaan, serta dapat mendukung tujuan program pemerintah dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat.