Gelombang Tinggi Ancam Pesisir Flores: BMKG Imbau Nelayan Komodo Tingkatkan Kewaspadaan

Peringatan Dini Banjir Rob Dikeluarkan untuk Wilayah Pesisir Flores

Stasiun Meteorologi Komodo telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang mengintai wilayah pesisir Flores, khususnya Kabupaten Manggarai Barat. Pemicunya adalah fenomena bulan purnama yang berdampak signifikan terhadap pasang surut air laut.

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, menjelaskan bahwa bulan purnama menyebabkan gaya gravitasi bulan dan matahari bekerja bersamaan, menciptakan spring tide. Kondisi ini memicu pasang air laut maksimum dan surut minimum yang ekstrem.

"Kondisi ini meningkatkan potensi banjir rob saat pasang, terutama di wilayah pesisir Manggarai Barat. Sebaliknya, saat surut, air laut akan surut jauh dari garis pantai," ungkap Maria.

Pasang maksimum berpotensi merendam area pelabuhan, tambak, dan permukiman di dekat pantai. Sementara itu, surut ekstrem dapat menghambat aktivitas pelayaran, terutama bagi kapal-kapal kecil dan nelayan yang beroperasi di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo.

Dampak Lebih Luas Akibat Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

Maria mengingatkan bahwa dampak spring tide akan semakin parah jika terjadi bersamaan dengan angin kencang dan gelombang tinggi. Kombinasi ini berpotensi menyebabkan kerusakan yang lebih luas dan signifikan.

Saat surut, dasar pantai berlumpur dapat terbuka, mempersulit akses bagi perahu kecil dan meningkatkan risiko terperosok bagi masyarakat yang beraktivitas di pesisir.

"Masyarakat pesisir harus mewaspadai perubahan pasang surut ekstrem yang terjadi saat bulan purnama," tegas Maria. Ia menambahkan bahwa wilayah pesisir Manggarai Barat dan sebagian Manggarai Timur yang berbatasan langsung dengan laut perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir pesisir.

Imbauan Bagi Nelayan di Kawasan Taman Nasional Komodo

Stasiun Meteorologi Komodo secara khusus mengimbau para nelayan yang beraktivitas di kawasan Taman Nasional Komodo untuk meningkatkan kewaspadaan. Gugusan pulau-pulau kecil dengan kedalaman laut yang relatif dangkal di kawasan tersebut sangat rentan terhadap dampak pasang surut ekstrem.

Nelayan diimbau untuk memantau informasi cuaca terkini dan menghindari berlayar terlalu jauh dari pantai saat terjadi spring tide. Selain itu, penting untuk memastikan perahu dalam kondisi baik dan dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang memadai.

Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir juga diimbau untuk menjauh dari pantai saat terjadi pasang maksimum dan surut minimum. Hal ini untuk menghindari risiko terseret arus atau terperosok ke dalam lumpur.