Iming-iming Pekerjaan di RSUD, Warga Pandeglang Jadi Korban Penipuan Oknum Calo
Puluhan juta rupiah raib digondol oknum yang menjanjikan pekerjaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuan, Pandeglang. Ironisnya, para korban adalah warga Kecamatan Labuan yang berharap dapat meningkatkan taraf hidup melalui pekerjaan yang dijanjikan.
Modus penipuan ini terungkap setelah sejumlah korban melapor ke pihak berwajib. Mereka mengaku tergiur dengan tawaran IN, seorang wanita yang dikenal sebagai perantara atau calo yang menawarkan posisi strategis di RSUD Labuan.
Siti Rohmah, salah seorang korban dari Desa Teluk, Labuan, mengungkapkan bahwa ia dijanjikan pekerjaan sebagai petugas keamanan (satpam) di rumah sakit tersebut. Namun, tawaran itu tidak gratis. IN mensyaratkan sejumlah uang sebagai pelicin agar proses rekrutmen berjalan mulus. Awalnya, Siti dimintai uang sebesar Rp 1 juta. Setelah membayar, IN kembali meminta tambahan Rp 200 ribu dengan alasan untuk biaya administrasi berkas.
"Kemudian oknum itu minta uang tambahan lagi sebesar Rp 200 ribu, dengan alasan alan segera diurus soal pekerjaannya," katanya.
Namun, hingga batas waktu yang dijanjikan, Siti tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang diimpikan. Ketika mencoba menghubungi IN untuk meminta klarifikasi, nomor telepon IN sudah tidak aktif dan orangnya menghilang tanpa jejak.
"Kami mencoba berkomunikasi dengan pelaku, namun sekarang nomor handphone-nya sudah tidak aktif dan orangnya sudah kabur entah kemana," ucapnya.
Kisah pilu juga dialami Engkus, warga lainnya yang menjadi korban penipuan serupa. Ia dijanjikan IN bahwa kedua anaknya dapat bekerja di bagian administrasi RSUD Labuan. IN meyakinkan Engkus bahwa masih ada lowongan untuk dua orang wanita dan meminta Engkus membawa data diri anak-anaknya.
"IN memberi tahu kepada saya masih ada lowongan untuk dua orang wanita, bawa aja katanya datanya ke sini nanti dimasukin," katanya.
Dalam pertemuan pertama, IN meminta uang sebesar Rp 1 juta. Namun, Engkus hanya mampu membayar Rp 400 ribu sebagai uang muka.
Kapolsek Labuan, Kompol Yudi Suminto, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari tujuh orang terkait kasus penipuan ini. Saat ini, pihak kepolisian tengah mendalami laporan tersebut dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Kemarin yang laporan ada 7 orang, kami masih mendalami laporannya," kata Yudi.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan yang menjanjikan, terutama jika melibatkan permintaan sejumlah uang di muka. Verifikasi informasi dan keabsahan lowongan pekerjaan sangat penting untuk menghindari menjadi korban penipuan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan setiap indikasi penipuan kepada pihak berwajib agar dapat segera ditindaklanjuti.