Legislator Cilegon Terlibat Insiden dengan Demonstran, Laporan Polisi Diterima
Polres Cilegon tengah mendalami laporan terkait insiden yang melibatkan seorang anggota DPRD Kota Cilegon, Hikmatullah, dari Fraksi Partai Gelora, dengan sejumlah demonstran. Peristiwa tersebut terjadi saat aksi unjuk rasa berlangsung di kawasan PT Bungasari.
AKP Hardi Meidikson, Kasat Reskrim Polres Cilegon, mengkonfirmasi adanya laporan tersebut. Pihaknya menyatakan bahwa saat ini, proses penyelidikan sedang berjalan dan beberapa saksi telah dimintai keterangan. Namun, karena proses masih dalam tahap awal, detail informasi terkait laporan belum bisa diungkapkan secara rinci kepada publik.
"Benar, laporan sudah kami terima, namun untuk detailnya belum bisa kami sampaikan saat ini. Prosesnya masih berjalan," ujar AKP Hardi Meidikson.
Insiden ini bermula dari sebuah video yang beredar luas, memperlihatkan Hikmatullah mengendarai mobil berwarna putih dan berusaha menerobos barisan demonstran yang sedang melakukan aksi mogok kerja di depan PT Bungasari. Dalam video tersebut, terlihat mobil Hikmatullah memaksa masuk ke area perusahaan dan mengenai salah seorang demonstran.
Korban, yang diketahui bernama Hasanah Fatah, mengalami luka pada bagian kaki kiri akibat kejadian tersebut. Setelah kejadian, Hasanah segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis dan melakukan visum.
"Saya tidak menyangka akan ditabrak. Mobil itu langsung maju dan menabrak saya hingga kaki saya terjepit," ungkap Hasanah.
Menurut penuturan Hasanah, kakinya terjepit di antara mobil dan pagar besi perusahaan. Ia mengaku terkejut dengan tindakan anggota DPRD tersebut.
Sementara itu, Muhibuddin, kuasa hukum Hikmatullah, memberikan keterangan yang berbeda. Ia menyatakan bahwa kliennya tidak sengaja menabrak demonstran. Muhibuddin menjelaskan bahwa Hikmatullah saat itu hendak melakukan pengecekan rutin di dalam perusahaan.
"Pagi itu, Bapak Haji Hikmat hendak melakukan kontrol pekerjaan. Namun, di depan PT Bungasari sedang ada aksi demo buruh. Bapak Haji Hikmat tidak mengetahui adanya demo tersebut. Saat masuk, beberapa pekerja atau buruh melakukan intimidasi terhadap karyawan dan kendaraan Bapak Haji Hikmat. Karena kaget, mobil sedikit maju ke depan. Hal ini kemudian di-framing oleh buruh seolah-olah Bapak Haji Hikmat sengaja menabrak salah satu pendemo," jelas Muhibuddin.
Kasus ini masih dalam penanganan pihak kepolisian. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap fakta yang sebenarnya dan menentukan langkah hukum selanjutnya.