Indonesia Genggam Dominasi Pasar Kemenyan Global, Hilirisasi Jadi Kunci Peningkatan Ekspor

markdown Indonesia memiliki posisi strategis dalam perdagangan kemenyan dunia dengan menguasai 80% pasar global. Namun, potensi besar ini belum sepenuhnya terealisasi dalam nilai ekspor. Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menyoroti perlunya strategi hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas ini.

Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa nilai ekspor kemenyan Indonesia pada tahun 2024 mencapai 52,1 juta dolar AS, dengan volume 43.100 ton. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Tujuan ekspor utama meliputi India (42,9%), Vietnam (13,7%), China (9,1%), Bangladesh (4,1%), dan Singapura (4%).

Meski demikian, angka ekspor Indonesia masih jauh di bawah potensi pasar global kemenyan yang mencapai 23 miliar dolar AS. Luhut menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur untuk mendukung hilirisasi kemenyan. Saat ini, sebagian besar kemenyan diekspor dalam bentuk mentah. Dengan mengolahnya menjadi produk turunan seperti parfum, aromaterapi, dan minyak atsiri, nilai jualnya dapat meningkat signifikan.

Produksi kemenyan saat ini masih bergantung pada pohon yang tumbuh di wilayah yang sulit dijangkau. Sekitar 75.000 pohon kemenyan tersebar di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara, dengan potensi produksi mencapai 75.000 kilogram. Luhut menambahkan bahwa pengembangan infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mengakses wilayah-wilayah penghasil kemenyan.

Sementara itu, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, Merrijantij Punguan Pintaria, mengakui bahwa Indonesia belum memiliki peta jalan (roadmap) yang spesifik untuk hilirisasi kemenyan. Namun, Direktorat Jenderal Industri Agro saat ini fokus pada pengembangan minyak atsiri, yang dapat diekstraksi dari kemenyan.

Pengembangan minyak atsiri menjadi salah satu prioritas, sebagai langkah awal untuk meningkatkan nilai tambah kemenyan. Pemerintah berupaya mendorong industri agro untuk memanfaatkan potensi kemenyan sebagai bahan baku produk bernilai tinggi. Dengan hilirisasi yang tepat, Indonesia dapat memaksimalkan potensi ekonomi kemenyan dan meningkatkan daya saing di pasar global.

Pengembangan kemenyan menjadi atensi pemerintah untuk meningkatkan perekonomian. Hilirisasi menjadi salah satu cara yang bisa ditempuh untuk meningkatkan nilai jual. Pemerintah berupaya untuk mendorong peningkatan produksi dari hulu ke hilir.