Penundaan Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025: Pemerintah Beri Penjelasan

Hingga pertengahan Juni, pemerintah belum mengumumkan pembukaan pendaftaran Sekolah Kedinasan untuk tahun 2025. Keterlambatan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan calon pendaftar, mengingat tahun-tahun sebelumnya pendaftaran umumnya dibuka pada bulan Mei.

Sebagai informasi, Sekolah Kedinasan menjadi tujuan populer bagi lulusan sekolah menengah karena menawarkan prospek karier yang stabil sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan ikatan dinas. Daya tarik ini menjadikan informasi terkait penerimaan Sekolah Kedinasan sangat dinantikan.

Mohammad Averrouce, Kepala Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), menjelaskan bahwa belum ada keputusan resmi mengenai pembukaan penerimaan Sekolah Kedinasan 2025. Saat ini, pemerintah masih memproses dan mempertimbangkan berbagai aspek terkait penerimaan tersebut.

Menurut Averrouce, tahapan pendaftaran akan dibahas lebih lanjut bersama dengan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), instansi pemerintah yang menaungi sekolah kedinasan, dan seluruh pemangku kepentingan terkait. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa proses seleksi berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah.

"Para calon pendaftar diharapkan untuk bersabar dan menunggu pengumuman resmi dari pemerintah, karena saat ini proses sedang berlangsung," ujar Averrouce.

Averrouce menekankan bahwa keputusan akhir akan diumumkan secara transparan kepada publik, dengan mempertimbangkan kebutuhan riil dari masing-masing sekolah kedinasan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa lulusan sekolah kedinasan dapat ditempatkan sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan instansi pemerintah.

Selain itu, Averrouce juga menjelaskan bahwa pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) bukan hanya kebijakan KemenPANRB, tetapi juga melibatkan pertimbangan dari Kementerian Keuangan. Implementasinya juga bergantung pada kesiapan instansi pemilik sekolah kedinasan. Koordinasi antar instansi ini penting untuk memastikan bahwa penerimaan CASN berjalan lancar dan efektif.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai pihak-pihak yang menawarkan bantuan dalam penerimaan CASN, khususnya untuk sekolah kedinasan 2025," tegas Averrouce. Ia meminta para calon pendaftar untuk mencari informasi resmi hanya dari kanal-kanal komunikasi pemerintah yang sah dan menghindari informasi yang belum terverifikasi.

Tahun sebelumnya, pada seleksi Sekolah Kedinasan 2024, pemerintah membuka 3.445 formasi di berbagai instansi, antara lain:

  • Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
  • Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)
  • Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
  • Badan Pusat Statistik (BPS)
  • Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
  • Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
  • Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
  • Badan Intelijen Negara (BIN)

Beberapa sekolah kedinasan yang membuka formasi pada tahun 2024 meliputi:

  • Politeknik Keuangan Negara (STAN) dengan 722 formasi
  • Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dengan 721 formasi
  • Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dengan 400 formasi
  • Politeknik Siber dan Sandi Negara dengan 105 formasi
  • Politeknik Statistika STIS dengan 355 formasi
  • Politeknik Ilmu Pemasyarakatan dan Politeknik Imigrasi dengan 400 formasi
  • 22 sekolah kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan dengan 622 formasi
  • Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) dengan 120 formasi

Proses seleksi Sekolah Kedinasan biasanya diawali dengan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Pada tahun 2024, SKD dilaksanakan serentak pada 18 Juli - 6 Agustus di berbagai lokasi ujian yang meliputi Kantor BKN Pusat, Kantor Regional BKN, UPT BKN, serta lokasi mandiri instansi.