Antisipasi Banjir Kali Lamong, Pemerintah Provinsi Jawa Timur Siapkan Strategi Jangka Panjang
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tengah berupaya keras mencari solusi permanen untuk mengatasi permasalahan banjir tahunan yang kerap melanda wilayah di sekitar Kali Lamong. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap dampak perubahan iklim dan curah hujan ekstrem yang semakin sering terjadi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, mengungkapkan bahwa solusi permanen yang sedang direncanakan melibatkan pembangunan dinding penahan air atau parapet di sejumlah titik strategis di sepanjang Kali Lamong. Proyek ini akan dikerjakan melalui kerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Selain pembangunan parapet, Pemprov Jatim juga berencana membangun kolam retensi di beberapa lokasi yang dianggap vital. Kolam retensi ini berfungsi untuk menampung sementara kelebihan debit air sungai saat terjadi hujan deras, sehingga dapat mengurangi risiko luapan air ke kawasan pemukiman warga.
"Pembangunan parapet masih dalam tahap perencanaan yang matang, karena membutuhkan waktu untuk proses pembebasan lahan. Sementara itu, alokasi anggaran untuk pembangunan kolam retensi sudah diajukan oleh Pemprov," ujar Adhy Karyono.
Sebagai solusi jangka pendek atau semi-permanen, Pemprov Jatim akan segera memulai pembangunan tanggul semi-permanen di beberapa titik sungai yang berbatasan langsung dengan pemukiman warga. Pembangunan tanggul ini akan segera dilaksanakan setelah banjir surut.
Adhy Karyono menjelaskan bahwa banjir luapan Kali Lamong tidak hanya disebabkan oleh kondisi sungai yang kurang optimal, tetapi juga dipicu oleh faktor perubahan iklim yang menyebabkan pergeseran musim hujan. Curah hujan yang tinggi dan tidak menentu menjadi salah satu penyebab utama meluapnya Kali Lamong.
Pada hari Selasa, 10 Juni 2025, Adhy Karyono bersama timnya telah meninjau langsung lokasi banjir di Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Desa ini merupakan salah satu dari 12 desa yang rentan terhadap banjir saat Kali Lamong meluap.
"Desa Bulurejo selalu menjadi langganan banjir saat wilayah Mojokerto dan Jombang diguyur hujan deras, karena posisi geografisnya yang lebih rendah dibandingkan wilayah lain," jelasnya.
Sebelumnya, pada hari Senin, 9 Juni 2025, hujan lebat yang mengguyur wilayah Gresik sejak pukul 00.30 hingga 04.00 WIB menyebabkan peningkatan debit air Kali Lamong secara signifikan. Akibatnya, pada pukul 05.00 WIB, air meluap ke pemukiman warga dan merendam ratusan rumah di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Balungpanggang dan Kecamatan Benjeng.
Banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum, termasuk Pasar Tradisional Benjeng, Kantor Kecamatan Benjeng, dan Koramil Benjeng. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan banjir Kali Lamong dan memberikan perlindungan kepada masyarakat yang terdampak.
Berikut daftar fasilitas umum yang terdampak banjir:
- Pasar Tradisional Benjeng
- Kantor Kecamatan Benjeng
- Koramil Benjeng