Bripda Ledya, Polwan Bakomsus Kesehatan Masyarakat, Garda Depan Pencegahan Stunting
Bripda Ledya, Polwan Bakomsus Kesehatan Masyarakat, Garda Depan Pencegahan Stunting
Bripda Ledya Margaretha Sihotang, seorang lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Polda Sumatera Utara, kini mengabdikan diri sebagai Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri. Penugasannya ini merupakan bagian integral dari upaya mendukung Ketahanan Pangan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah.
Perempuan berusia 23 tahun ini adalah bagian dari gelombang rekrutmen Polri yang berfokus pada pengawalan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat di bidang kesehatan masyarakat, Ledya membawa semangat baru dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam pencegahan stunting.
Fokus pada Pencegahan dan Edukasi Masyarakat
Ledya menekankan pentingnya pendekatan preventif dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat, terutama stunting pada anak-anak. Menurutnya, ilmu kesehatan masyarakat tidak hanya berfokus pada pengobatan (kuratif), tetapi juga pada pencegahan penyakit dan pemecahan masalah kesehatan secara komprehensif.
"Saya akan menitikberatkan pada komunikasi yang efektif dengan masyarakat, memberikan edukasi tentang cara-cara meningkatkan kualitas kesehatan secara berkelanjutan," ujarnya.
Sebagai bagian dari Bakomsus, Ledya akan terjun langsung ke masyarakat melalui fungsi Binmas Polri. Tugasnya meliputi pembinaan warga, dengan fokus utama pada pencegahan stunting, peningkatan kesehatan lingkungan, dan edukasi kesehatan yang relevan.
Implementasi di Lapangan
"Saya akan ditempatkan di desa atau kelurahan. Pendekatan yang saya lakukan adalah dengan mendatangi masyarakat secara langsung," jelas Ledya. "Saya akan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam gerakan-gerakan yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan mencegah stunting."
Ledya menyoroti masalah kesehatan yang kerap ditemui di masyarakat, seperti hipertensi di kampung halamannya dan tingginya angka stunting yang ia saksikan selama kuliah di Jawa. Pengalamannya ini memotivasinya untuk memberikan kontribusi nyata melalui penugasannya sebagai Bakomsus.
"Saya berharap kehadiran personel Bakomsus di tengah masyarakat dapat memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan dan kesehatan nasional. Penurunan angka stunting di Indonesia adalah tujuan utama yang ingin saya capai," tegasnya.
Motivasi dan Persiapan
Ledya mengetahui informasi tentang pendaftaran Bakomsus Polri melalui brosur online yang dibagikan oleh temannya. Dia merasa terpanggil karena kebutuhan Polri akan tenaga ahli di bidang kesehatan masyarakat sangat relevan dengan latar belakang pendidikannya.
Selama menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Wanita, Ledya mendapatkan berbagai pembentukan karakter, termasuk kedisiplinan, empati, tanggung jawab, dan pengelolaan emosi. Keterampilan ini dianggap sangat penting untuk menunjang tugasnya di lapangan.
"Pendidikan di Bintara Polwan memberikan banyak bekal, mulai dari ilmu kepolisian hingga pembentukan karakter yang kuat. Tanggung jawab, disiplin, peningkatan moral, empati, penanganan emosi, dan berbagai soft skill lainnya sangat berguna dalam menghadapi tantangan di lapangan," pungkasnya.
Rekrutmen Bakomsus Ketahanan Pangan dan MBG telah dilaksanakan oleh Bagian Penyediaan Personel Staf Sumber Daya Manusia (Bagdiapers SSDM) Polri sejak November 2024, dengan proses seleksi yang berlangsung sepanjang Desember 2025.
Polri menetapkan persyaratan pendidikan bagi pendaftar Bakomsus Pertanian, Peternakan, dan Perikanan mulai dari lulusan SMK, D3, D4, hingga sarjana. Sementara itu, untuk Bakomsus Ahli Gizi dan Kesehatan Masyarakat, syarat pendidikan minimal adalah D4 dan sarjana.
Penerimaan anggota Polri melalui jalur Bakomsus Pertanian, Perikanan, Peternakan, Ahli Gizi, dan Kesehatan Masyarakat merupakan strategi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan dan keberhasilan program Makan Bergizi Gratis. Program ini selaras dengan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak Indonesia dan mewujudkan SDM unggul untuk Indonesia Emas 2045.