Gojek Gandeng Green SM Hadirkan Armada Listrik: Analis Soroti Potensi Monetisasi Ekosistem GOTO
Gojek, sebagai bagian dari unit bisnis On-Demand Services (ODS) di bawah naungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), meluncurkan inisiatif terbarunya, GoGreen SM. Layanan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Green SM, perusahaan penyedia armada taksi listrik murni. Kehadiran GoGreen SM memungkinkan pengguna Gojek untuk memilih kendaraan roda empat bertenaga listrik sebagai opsi transportasi mereka.
Gojek dalam keterangan resminya, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan wujud komitmen untuk memperluas pilihan layanan transportasi roda empat di platformnya. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi beragam kebutuhan mobilitas masyarakat sekaligus mendukung program nasional dalam mengatasi masalah polusi udara.
Aditya Prayoga, Research Analyst Phintraco Sekuritas, menilai bahwa kerjasama ini akan memberikan dampak positif bagi GOTO. Lebih dari sekadar peluncuran fitur baru, kolaborasi ini dianggap memiliki nilai komersial yang signifikan dan berpotensi meningkatkan monetisasi ekosistem digital perusahaan. Aditya menyatakan bahwa Gojek secara konsisten melakukan inovasi, dan kolaborasi ini memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Kemitraan ini berpotensi meningkatkan jumlah transaksi di platform serta membuka peluang monetisasi yang lebih besar, sekaligus menjawab tantangan terkait pasokan mitra pengemudi roda empat untuk segmen pelanggan tertentu.
Aditya menambahkan, kemitraan ini tidak akan menciptakan persaingan dengan produk yang sudah ada dalam layanan On-Demand GOTO. Sebaliknya, GoGreen SM justru akan memperluas basis pengguna platform. Ia berpendapat bahwa GoGreen SM akan melengkapi produk yang ada dan menjadi solusi bagi segmen pengguna yang memiliki preferensi terhadap kendaraan listrik. Produk ini bersifat komplementer dan berpotensi membesarkan ekosistem digital GOTO serta mendorong profitabilitas. Kolaborasi ini juga tidak akan menimbulkan kompetisi antar mitra pengemudi, mengingat jumlah mitra pengemudi yang memiliki akses ke kendaraan listrik masih terbatas.
Senada dengan Aditya, Analis Phillip Sekuritas, Edo Ardiansyah, juga memberikan apresiasi terhadap langkah kolaborasi ini. Ia menilai bahwa pendekatan yang diambil bukan lagi persaingan harga yang signifikan, melainkan lebih fokus pada inovasi dan kolaborasi untuk menjawab tantangan industri. Edo juga melihat bahwa kerjasama Gojek dengan Green SM akan semakin memperkuat posisi GOTO di mata investor yang fokus pada aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).
Target GOTO untuk mencapai emisi nol persen dalam jangka panjang dapat dilakukan secara efisien melalui kolaborasi ini, tanpa perlu mengeluarkan belanja modal yang besar. Langkah ini dianggap solutif dan mampu meningkatkan monetisasi. Selain itu, kerjasama ini juga memperkuat tata kelola ESG GOTO dan menarik perhatian pengelola dana tematik yang berfokus pada investasi di sektor ESG.
Gojek, sebagai bagian dari unit bisnis ODS GOTO, memiliki dua segmen utama yang menawarkan solusi mobilitas dan pengiriman. Unit bisnis ini berhasil membukukan laba operasional sebesar Rp 193,9 miliar pada kuartal I-2025, membalikkan rugi usaha sebesar Rp 54,3 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. GOTO sebagai induk perusahaan juga menunjukkan peningkatan profitabilitas yang signifikan. Pada kuartal I-2025, GOTO mencatatkan EBITDA Grup yang disesuaikan positif sebesar Rp393 miliar, dari rugi EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp101 miliar pada kuartal I-2025. Selain itu, GOTO juga mencapai arus kas operasional positif sebesar Rp 301,6 miliar pada kuartal I-2025.