Danantara Kaji Permohonan Pendanaan Garuda Indonesia untuk Pembelian Armada Baru

Holding BUMN, Danantara, tengah melakukan evaluasi terhadap permohonan pendanaan yang diajukan oleh PT Garuda Indonesia (GIAA) terkait rencana pengadaan 15 unit pesawat. CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengkonfirmasi bahwa proses evaluasi masih berlangsung intensif.

"Ya, saat ini bagian holding sedang mengevaluasi permohonan tersebut," ujar Rosan seperti dikutip dari Antara, Kamis (12/6/2025).

Rosan menegaskan bahwa evaluasi yang dilakukan Danantara bersifat komprehensif dan tidak terbatas hanya pada Garuda Indonesia. Semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi fokus evaluasi untuk meningkatkan dan mengoptimalkan aset yang dimiliki.

"Bukan hanya Garuda, kita mengevaluasi semua BUMN yang ada. Bagaimana meningkatkan dan mengoptimalisasi aset yang ada," jelas Rosan.

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyampaikan dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa kebijakan dan strategi aksi korporasi sepenuhnya merupakan kewenangan pemegang saham dan para pemangku kepentingan terkait. Garuda Indonesia terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk memastikan perusahaan berjalan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan.

Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa Garuda Indonesia sedang menjajaki peluang perolehan dana segar sekitar 500 juta dolar AS dari Danantara. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemulihan kondisi keuangan perusahaan pasca-restrukturisasi. Sumber-sumber Bloomberg menyebutkan bahwa kesepakatan pendanaan berpotensi dicapai dalam waktu dekat, antara bulan Juni atau Juli 2025, dan akan dilakukan dalam dua tahap.

Sebagian dari dana tersebut direncanakan akan dialokasikan kepada Citilink, anak perusahaan Garuda Indonesia yang bergerak di segmen penerbangan berbiaya rendah. Dana ini akan digunakan untuk mengaktifkan kembali lebih dari selusin armada pesawat yang sebelumnya tidak beroperasi.

Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan kemungkinan pengalihan kendali Citilink ke PT Pertamina (Persero). Meskipun demikian, wacana ini masih dalam tahap pembahasan awal dan belum ada keputusan final yang diambil.