MotoGP Menguji Sistem Komunikasi Radio Helm untuk Peningkatan Keselamatan Pebalap
MotoGP sedang menjajaki kemungkinan penggunaan sistem komunikasi radio di dalam helm pebalap, sebuah inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi strategi balap. Uji coba sistem ini telah dilaksanakan di Sirkuit Aragon, menyusul gelaran MotoGP Aragon. Langkah ini diproyeksikan untuk implementasi penuh pada musim 2026.
Berbeda dengan Formula 1, yang telah lama mengadopsi komunikasi radio, MotoGP menghadapi kendala unik. Kebisingan ekstrem dari mesin dan dinamika pergerakan kepala pebalap saat berpacu dengan kecepatan tinggi menghadirkan tantangan teknis yang signifikan dalam penerapan sistem ini. Salah satu pebalap yang berpartisipasi dalam pengujian ini adalah Brad Binder dari tim Red Bull KTM, yang memberikan umpan balik positif terhadap kualitas sistem tersebut. Ia menyatakan bahwa dirinya terkesan dengan kualitas sistem tersebut. Perangkat tersebut juga tidak dirasakan perbedaannya saat menggunakan helm balap.
Teknologi radio yang digunakan dalam MotoGP mengadopsi metode bone conduction. Suara disalurkan melalui bantalan kecil yang ditempatkan di rahang pebalap, sehingga tidak mengharuskan penutupan telinga. Binder membandingkan teknologi ini dengan headphone konduksi tulang, menekankan bahwa hanya pengguna yang dapat mendengar suara yang dihasilkan. Saat memberikan pernyataan Brad Binder juga menyinggung bahwa perangkat tersebut tidak mengganggu kenyamanan saat digunakan.
Saat ini, sistem ini dirancang untuk komunikasi satu arah, memungkinkan Race Direction untuk mengirimkan pesan langsung ke pebalap. Pesan tersebut dapat berupa peringatan tentang kondisi lintasan atau instruksi keselamatan. Namun, ada potensi untuk mengembangkan sistem ini menjadi komunikasi dua arah antara pebalap dan tim, serupa dengan yang diterapkan di F1. Meskipun teknologi ini menjanjikan, Binder berpendapat bahwa kebutuhan akan sistem ini masih perlu dievaluasi lebih lanjut.