Jalan Alternatif Padang Lamo Kembali Normal, DPRD Desak Perbaikan Infrastruktur Jalan

Jalan Alternatif Padang Lamo Kembali Normal, DPRD Desak Perbaikan Infrastruktur Jalan

Arus lalu lintas di jalur alternatif Padang Lamo, yang sempat terhambat akibat kerusakan jalan dan kendaraan yang mogok, kini telah kembali normal. Kasat Lantas Polres Tebo, AKP Ari Sunaryo, memastikan kelancaran arus lalu lintas pada Selasa, 4 Maret 2025. Kemacetan sebelumnya terjadi karena kombinasi kerusakan jalan dan lebar jalan yang terbatas, mengakibatkan kendaraan yang mengalami kerusakan mesin langsung menimbulkan kemacetan yang signifikan. Kondisi ini diperparah dengan putusnya jalan nasional di Dusun Sirih Sekapur, Kabupaten Bungo, Jambi, sejak Minggu, 2 Maret 2025, yang memaksa pengguna jalan untuk mengalihkan rute melalui jalur alternatif Padang Lamo.

Namun, kelancaran lalu lintas di jalur alternatif ini tak lantas menghilangkan kekhawatiran. Anggota DPRD Provinsi Jambi, Mustaharuddin, menyoroti kondisi jalan sepanjang 80 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, hingga Dharmasraya, Sumatera Barat. Beliau mengungkapkan bahwa kerusakan jalan tersebut bukan hanya sekadar masalah estetika, melainkan juga mengancam keselamatan pengguna jalan dan menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Menurut Mustaharuddin, perbaikan jalan yang dilakukan sejauh ini masih jauh dari kata cukup. Hanya separuh dari ruas jalan sepanjang 80 kilometer tersebut yang telah diperbaiki, dan kerusakan masih signifikan, khususnya di Desa Teluk Kayu Putih hingga perbatasan Sumatera Barat, yang masih dipenuhi oleh lubang-lubang menganga.

Lebih lanjut, Mustaharuddin menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur jalan yang komprehensif dan berkelanjutan. Perbaikan jalan dengan cara tambal sulam dinilai tidak efektif dalam jangka panjang dan hanya bersifat sementara. Beliau mendesak pemerintah untuk melakukan pelebaran jalan, selain perbaikan jalan yang menyeluruh. Pelebaran jalan, menurutnya, merupakan solusi yang lebih efektif dan berdampak jangka panjang, tidak hanya memperlancar arus lalu lintas, tetapi juga membuka peluang peningkatan aksesibilitas dan perekonomian masyarakat di daerah tersebut. Dengan akses jalan yang lebih baik, diharapkan mobilitas barang dan jasa akan meningkat, dan pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah untuk mengalokasikan anggaran yang cukup serta pengawasan yang ketat dalam pelaksanaan proyek perbaikan jalan tersebut. Jalan yang layak dan aman bukan hanya sebagai infrastruktur semata, melainkan kunci konektivitas dan kemajuan daerah.

Berikut poin-poin penting terkait kondisi jalan dan tuntutan perbaikan:

  • Kemacetan di jalur alternatif Padang Lamo telah teratasi.
  • Kerusakan jalan dan sempitnya badan jalan menjadi penyebab utama kemacetan.
  • Jalan nasional di Dusun Sirih Sekapur, Kabupaten Bungo, Jambi, terputus sejak 2 Maret 2025.
  • Jalur alternatif Padang Lamo sepanjang 80 kilometer menghubungkan Bungo, Tebo, hingga Dharmasraya.
  • DPRD Provinsi Jambi mendesak perbaikan menyeluruh, bukan hanya tambal sulam.
  • Pelebaran jalan juga diperlukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan perekonomian masyarakat.
  • Perbaikan jalan yang tidak memadai berpotensi mengancam keselamatan pengguna jalan.