Di Tengah Tuduhan Serius, P Diddy Diduga Terus Gelar Pesta Kontroversial

Skandal yang melibatkan produser musik dan rapper ternama, Sean Combs atau lebih dikenal dengan P Diddy, terus bergulir dengan tuduhan yang semakin memberatkan. Di tengah proses hukum atas berbagai gugatan serius yang meliputi pemerasan, pelecehan seksual, dan perdagangan manusia, muncul dugaan bahwa P Diddy masih menyelenggarakan pesta-pesta kontroversial yang disebut "freak off". Informasi ini mencuat dari kesaksian seorang wanita yang disebut "Jane" dalam persidangan di Pengadilan Federal Manhattan, New York.

Jane, yang mengaku sebagai mantan kekasih P Diddy, memberikan keterangan yang mengejutkan. Menurutnya, setelah penggerebekan yang dilakukan pihak berwajib pada bulan Maret 2024, P Diddy tidak menghentikan aktivitas pestanya. Jane mengklaim bahwa pesta-pesta tersebut terus diadakan di berbagai lokasi seperti Miami dan Los Angeles, berlangsung pada bulan Mei, Juli, dan Agustus 2024. Lebih lanjut, Jane mengaku bahwa dirinya dipaksa untuk terlibat dalam pesta-pesta tersebut dan mengalami perlakuan yang merendahkan, termasuk dipaksa berhubungan seksual dengan orang lain atas perintah P Diddy. Tindakan tersebut direkam dan digunakan sebagai alat untuk mengancamnya.

Dalam pesan singkat yang dikirimkan kepada P Diddy pada Desember 2023, Jane mengungkapkan perasaan tertekannya dengan menulis, "Aku jadi cewek simpanan dan pelacur dalam hubungan aku sendiri," dan "Aku bukan bintang porno. Bukan juga binatang.". Jane merasa tidak berdaya untuk keluar dari situasi tersebut karena takut video-video tersebut akan disebarluaskan. P Diddy bahkan disebut mengancam akan mengirimkan video tersebut kepada ayah dari anak Jane jika ia mencoba melawan.

Ketika ditanya oleh jaksa mengapa ia terlihat menyetujui tindakan-tindakan dalam video tersebut, Jane menjelaskan bahwa ia hanya mengikuti perintah P Diddy. "Dia bilang, kalau ada yang nonton video ini, mereka bakal bilang saya setuju," ujarnya. Selain P Diddy, Jane juga mengaku menjadi korban pemerasan oleh seorang bintang porno bernama Sly, yang sering dipekerjakan P Diddy untuk pesta-pesta tersebut. Sly disebut meminta uang sebesar USD 10 ribu dari Jane pada bulan Maret 2024, setelah penggerebekan rumah P Diddy.

Jane sempat meminta bantuan P Diddy terkait pemerasan tersebut. Melalui pengacaranya, Jane berhasil menolak permintaan tersebut. Namun, tekanan kembali datang dari media yang tidak dikenal, yang menghubungi Jane untuk mengkonfirmasi keberadaan video seks tersebut. Kejadian ini membuat Jane sangat terpukul hingga pingsan dan langsung menghubungi pengacaranya.

Saat ini, P Diddy menghadapi lima gugatan serius terkait kasus ini. Jika terbukti bersalah atas tuduhan pemerasan, pelecehan seksual, dan perdagangan manusia, ia terancam hukuman penjara seumur hidup. Selain itu, sejak tahun 2023, P Diddy telah menerima lebih dari 70 gugatan terkait pelecehan seksual, kekerasan, dan perdagangan manusia. Kasus-kasus ini akan diproses secara terpisah dari persidangan federal yang sedang berlangsung.