Leonid Volkov, Eks-Sekutu Navalny, Divonis 18 Tahun Penjara Secara In Absentia di Rusia

Pengadilan Rusia telah menjatuhkan vonis 18 tahun penjara kepada tokoh oposisi yang berbasis di luar negeri, Leonid Volkov. Volkov, yang dikenal sebagai mantan tangan kanan mendiang pemimpin oposisi Alexei Navalny, dinyatakan bersalah atas serangkaian tuduhan pidana. Persidangan dilakukan secara in absentia, karena Volkov saat ini berada di luar Rusia.

Kantor berita Interfax melaporkan bahwa pengadilan militer Moskow menyatakan Volkov bersalah atas lebih dari 40 dakwaan kejahatan yang terkait dengan sembilan kasus pidana. Rincian spesifik dari kejahatan tersebut mencakup:

  • Pembenaran terorisme
  • Penyebaran disinformasi tentang militer Rusia
  • Penipuan
  • Pembentukan organisasi ekstremis

Menanggapi vonis tersebut, Volkov menyampaikan tanggapannya melalui media sosial dengan nada mengejek. Ia menganggap ringan hukuman tersebut, menunjukkan bahwa ini adalah taktik yang biasa digunakan pihak berwenang untuk menekan perbedaan pendapat. Volkov telah meninggalkan Rusia pada tahun 2019, setelah kasus pidana dibuka terhadapnya. Sejak tahun 2021, ia telah masuk dalam daftar pencarian orang Rusia.

Pada bulan April tahun lalu, Volkov menjadi sasaran serangan brutal di Vilnius, di mana ia dipukuli dengan palu di luar kediamannya. Sekutu Navalny menuding faksi oposisi anti-Kremlin lainnya bertanggung jawab atas insiden tersebut. Peristiwa ini semakin menyoroti risiko yang dihadapi oleh tokoh-tokoh oposisi Rusia, baik di dalam maupun di luar negeri.

Kasus Volkov terjadi di tengah tindakan keras yang lebih luas terhadap perbedaan pendapat di Rusia, terutama sejak invasi ke Ukraina. Undang-undang sensor telah diberlakukan untuk membungkam kritik terhadap perang, dan banyak tokoh oposisi telah menghadapi tuntutan pidana dan hukuman penjara. Navalny sendiri, sebelum kematiannya, adalah tokoh oposisi terkemuka yang mampu mengumpulkan ribuan orang dalam protes anti-pemerintah. Kematiannya dan penuntutan terhadap sekutunya, seperti Volkov, menunjukkan pembatasan kebebasan sipil yang terus berlanjut di Rusia.