Jetstar Asia Umumkan Penghentian Operasional, Ratusan Karyawan Terdampak
Kabar mengejutkan datang dari industri penerbangan regional. Jetstar Asia, maskapai penerbangan berbiaya rendah yang berbasis di Singapura, mengumumkan rencana penghentian seluruh operasionalnya pada akhir Juli 2025. Keputusan pahit ini diambil sebagai respons terhadap kerugian finansial yang berkelanjutan dan tekanan pasar yang semakin meningkat.
Lebih dari 500 karyawan Jetstar Asia akan terdampak langsung oleh penutupan ini. Maskapai, yang merupakan bagian dari Qantas Group, menyebutkan bahwa biaya operasional yang tinggi, termasuk biaya pemasok dan biaya bandara, serta persaingan ketat di pasar penerbangan Asia sebagai faktor utama yang menyebabkan kesulitan keuangan.
Dampak bagi Penumpang dan Rute Penerbangan
Penghentian operasional Jetstar Asia akan berdampak signifikan terhadap penumpang dan rute penerbangannya. Maskapai ini mengoperasikan 16 rute di kawasan Asia, menghubungkan Singapura dengan berbagai destinasi di Malaysia, Indonesia, Filipina, dan negara lainnya. Penumpang yang telah memesan tiket untuk penerbangan setelah tanggal penutupan akan dihubungi langsung oleh maskapai. Jetstar Asia akan berupaya untuk mengalihkan penumpang ke penerbangan alternatif yang dioperasikan oleh maskapai lain dalam Qantas Group, jika memungkinkan. Bagi penumpang yang memesan tiket melalui agen perjalanan atau maskapai lain, disarankan untuk menghubungi penyedia layanan masing-masing untuk mendapatkan bantuan dan informasi lebih lanjut.
Sejarah dan Tantangan Jetstar Asia
Jetstar Asia didirikan pada tahun 2004 sebagai bagian dari strategi Qantas untuk memperluas kehadirannya di pasar penerbangan murah Asia. Namun, sejak awal, maskapai ini menghadapi persaingan ketat dari pemain lain seperti AirAsia dan Scoot. Meskipun telah berupaya untuk beradaptasi dan meningkatkan efisiensi, Jetstar Asia tidak mampu mengatasi tekanan pasar yang terus meningkat.
Dukungan bagi Karyawan Terdampak
Menyadari dampak yang signifikan terhadap karyawan, Jetstar Asia berkomitmen untuk memberikan dukungan yang komprehensif selama masa transisi ini. Maskapai akan memberikan paket pesangon kepada karyawan yang terkena PHK. Chief Executive Officer Jetstar Group, Stephanie Tully, menekankan bahwa prioritas utama perusahaan adalah memberikan dukungan kepada karyawan dan membantu mereka menemukan peluang kerja baru di industri penerbangan.
Komitmen Qantas terhadap Pasar Asia
Qantas Group menegaskan bahwa penutupan Jetstar Asia tidak akan memengaruhi operasional Jetstar Airways di Australia maupun Jetstar Japan. Qantas tetap berkomitmen untuk menyediakan layanan penerbangan murah ke Asia melalui Jetstar Airways, yang terus melayani rute dari Australia ke berbagai destinasi di Asia, termasuk Thailand, Indonesia, dan Jepang.
Penutupan Jetstar Asia menandai akhir dari perjalanan panjang di pasar penerbangan murah Asia. Meskipun menghadapi tantangan yang signifikan, maskapai ini telah memberikan kontribusi penting dalam menyediakan pilihan penerbangan yang terjangkau bagi jutaan penumpang. Dampak dari penutupan ini akan dirasakan oleh karyawan, penumpang, dan industri penerbangan secara keseluruhan.