Usai menunaikan rangkaian ibadah haji 1446 H/2025, jemaah haji Indonesia kini disibukkan dengan aktivitas berburu oleh-oleh di berbagai pusat perbelanjaan di Makkah. Pasar Kakiyyah, salah satu destinasi favorit, menjadi saksi riuhnya para jemaah dari berbagai negara yang berupaya mendapatkan buah tangan terbaik untuk keluarga dan kerabat di Tanah Air.

Pantauan di lokasi menunjukkan, Pasar Kakiyyah dipadati jemaah yang antusias menjelajahi setiap sudut toko. Daya tarik pasar ini tidak hanya terletak pada ragam barang yang ditawarkan, tetapi juga pada keramahan para pedagang yang fasih berbahasa Indonesia. Sapaan "Ayo haji, murah-murah!" bergema di sepanjang lorong pasar, mengundang para pembeli untuk mendekat dan melihat-lihat.

Aneka barang dagangan tersusun rapi di etalase toko, mulai dari kaos, sajadah, karpet, abaya, syal, perhiasan, peralatan makan dan minum, hingga cokelat, kurma, dan hiasan khas Arab Saudi. Persaingan harga antar pedagang pun menjadi daya tarik tersendiri. Seorang pedagang dengan sigap menawarkan cokelat dengan harga 25 riyal, sambil meyakinkan jemaah bahwa harga di toko sebelah lebih mahal, yaitu 30 riyal.

"Ini cokelat 25 riyal di sini. Kalau sebelah 30 riyal, beli sini aja," ujarnya.

Tawar-menawar menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas berbelanja di Pasar Kakiyyah. Jemaah tak sungkan untuk meminta diskon, berharap mendapatkan harga terbaik. "Beli tiga diskonlah," celetuk seorang jemaah.

Rahman, seorang jemaah asal Sumatera Selatan, mengaku sengaja datang ke Pasar Kakiyyah untuk mencari teko dan gelas khas Saudi. Ia berencana untuk berkeliling pasar, mencari barang-barang unik lainnya. "Ini beli teko untuk air minum. Mau dipakai sendiri," ungkapnya.

Sementara itu, Rita, jemaah lainnya, mengaku sudah berbelanja banyak barang. Ia telah membeli baju, sajadah, hingga gelang untuk dibawa pulang ke Indonesia. "Banyak lah, baju, sajadah, gelang. Harga agak murah di sini. Bisa nawar," katanya.

Euforia berbelanja oleh-oleh ini menjadi penutup manis bagi perjalanan ibadah haji para jemaah Indonesia. Selain membawa pulang pahala dan pengalaman spiritual, mereka juga membawa buah tangan yang akan menjadi kenangan indah dari Tanah Suci.