Pria Diamankan Polisi Terkait Pemukulan Mahasiswi di Klub Malam Jambi, Airsoft Gun Jadi Barang Bukti
Kasus pemukulan seorang mahasiswi di sebuah klub malam di Jambi memasuki babak baru. Pihak kepolisian telah berhasil mengamankan seorang pria yang diduga sebagai pelaku dalam insiden tersebut. Penangkapan ini dilakukan setelah laporan diterima terkait peristiwa yang terjadi di Helen's Play Mart, Kecamatan Pasar, Kota Jambi.
Kasi Humas Polresta Jambi, Ipda Deddy, mengonfirmasi penangkapan tersebut. Pelaku diketahui bernama Doni Putra, seorang pekerja swasta. Sementara korban, seorang mahasiswi berinisial AJV, mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. Peristiwa bermula saat korban bersama temannya mengunjungi klub malam tersebut pada dini hari. Sekitar pukul 03.00 WIB, terjadi percekcokan antara korban dan pelaku. Tak lama berselang, korban ditemukan dengan luka di kepala dan segera dilarikan ke RS Bhayangkara Jambi untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sempat beredar spekulasi di media sosial bahwa pelaku menggunakan senjata api dalam melakukan pemukulan. Namun, pihak kepolisian meluruskan informasi tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan dan barang bukti yang ditemukan, pelaku diduga menggunakan airsoft gun.
"Jadi, barang bukti yang kita temukan bukan senpi, tetapi airsoft gun," ujar Ipda Deddy.
Motif di balik percekcokan yang berujung pada pemukulan tersebut masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Namun, penemuan airsoft gun di lokasi kejadian menjadi salah satu fokus utama dalam penyelidikan ini. Pihak kepolisian juga tengah mendalami kemungkinan adanya faktor lain yang memicu insiden tersebut, termasuk isu yang beredar di media sosial mengenai adanya permasalahan asmara.
Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan seorang wanita berlumuran darah dan menangis histeris di lokasi kejadian sempat viral di media sosial. Dalam narasi yang menyertai video tersebut, disebutkan bahwa korban dipukul menggunakan senjata api karena masalah asmara. Namun, informasi ini telah dibantah oleh pihak kepolisian.
Kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif sebenarnya dan memastikan proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.