Minat Investor Swasta Menggeliat, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Kembali Jadi Sorotan
markdown Kabar baik menghampiri proyek ambisius Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub), Santana, mengindikasikan adanya geliat minat dari kalangan investor swasta untuk berpartisipasi dalam proyek strategis nasional tersebut. Pernyataan ini muncul di sela-sela acara International Conference on Infrastructure (ICI) yang berlangsung di Jakarta pada hari Rabu, 11 Juni 2025.
Meski enggan menyebutkan secara rinci identitas maupun jumlah perusahaan yang berminat, Santana memberikan sinyal positif bahwa proyek ini masih menarik di mata investor, termasuk pihak-pihak yang terlibat dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Ketertarikan ini menjadi angin segar di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi transportasi di Pulau Jawa.
Saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melakukan pemetaan jalur potensial untuk Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Dua opsi utama yang sedang dipertimbangkan adalah jalur Selatan dan jalur Utara. Pemilihan jalur akan didasarkan pada studi kelayakan yang komprehensif, dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti dampak lingkungan, biaya konstruksi, serta potensi manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Wamenhub Santana menegaskan bahwa tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mempermudah mobilisasi barang dan orang, sehingga meningkatkan efisiensi logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menargetkan agar proyek ini dapat segera direalisasikan, namun tetap dengan perencanaan yang matang dan terukur.
Sebelumnya, sinyal kelanjutan proyek ini juga telah ditegaskan oleh Ketua Dewan Energi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam pertemuan bilateral di Beijing pada tanggal 23 Mei 2025, Luhut memastikan bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan tetap berjalan. Kendala utama saat ini adalah penyelesaian regulasi yang diperlukan, khususnya dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres).
Luhut menjelaskan bahwa begitu Perpres diterbitkan, pemerintah akan segera memulai pembahasan mengenai studi bersama (joint study) dengan pihak-pihak terkait. Dengan adanya dukungan politik yang kuat dan minat investor yang tinggi, proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya diharapkan dapat segera terealisasi dan memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan infrastruktur dan perekonomian Indonesia.