Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Kembali Ditawarkan: Asa Baru Infrastruktur Bali?
Pemerintah Indonesia kembali membuka peluang investasi dalam proyek strategis nasional, yaitu Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali. Proyek ini akan ditawarkan kepada investor dalam ajang International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, menyusul beberapa kali kegagalan lelang sebelumnya. Tol Gilimanuk-Mengwi yang diharapkan menjadi urat nadi transportasi di Pulau Dewata, kembali menjadi fokus perhatian para pelaku industri infrastruktur.
Proyek yang digagas pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo ini, membutuhkan investasi yang signifikan, mencapai Rp 25,4 triliun. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Willan Oktavian, mengungkapkan bahwa proyek ini saat ini berada dalam tahap akhir persiapan. Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PU, tengah melakukan koordinasi intensif untuk memastikan kelancaran proses lelang.
Kendati demikian, terdapat indikasi bahwa proyek ini akan mengalami penyesuaian prioritas pembangunan. Dokumen Project Catalog ICI 2025 mengindikasikan kemungkinan pembangunan akan difokuskan pada segmen Pekutatan-Soka-Mengwi terlebih dahulu. "Ini lagi review per tahapan, karena ada penyesuaian pentahapan karena yang sebelumnya kan putus ya, mau lelang lagi. Per tahapan sedang diproses di DJPI juga," ujar Willan di sela-sela acara ICI 2025 di Jakarta.
Selain Tol Gilimanuk-Mengwi, pemerintah juga menawarkan dua proyek tol lainnya dalam ICI 2025, yaitu:
- Tol Pejagan-Cilacap (Rp 27,59 triliun)
- Tol Sentul Selatan-Karawang (Rp 34,75 triliun)
Bagaimana Nasib Tol Getaci?
Menariknya, Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), yang sebelumnya digadang-gadang sebagai tol terpanjang di Indonesia, tidak termasuk dalam daftar proyek yang ditawarkan dalam ICI 2025. Proyek ini juga mengalami kendala serupa dengan Gilimanuk-Mengwi, yaitu beberapa kali gagal lelang.
Menanggapi hal ini, Willan Oktavian menjelaskan bahwa Tol Getaci tetap menjadi prioritas pembangunan Kementerian PU dalam lima tahun ke depan dan akan segera dilelang ulang. Pihaknya juga terbuka untuk menjajaki kerja sama untuk ruas-ruas tol lainnya di luar daftar yang telah disebutkan. "Getaci masuk harusnya (prioritas yang akan segera dilelangkan," tegas Willan.
Ia menambahkan, target pembangunan jalan tol dalam lima tahun ke depan adalah 1.571 km. Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya untuk menarik investasi dalam berbagai proyek infrastruktur.
Namun, untuk Tol Getaci, prioritas pembangunan akan disesuaikan kembali. Tahap awal pembangunan akan difokuskan pada ruas hingga Tasikmalaya. Meskipun demikian, Willan belum dapat memberikan rincian mengenai kebutuhan investasi untuk tahap ini.
Sebagai informasi tambahan, Tol Getaci telah mengalami beberapa kali lelang ulang yang berujung pada kegagalan. Kondisi ini menyebabkan proyek tol dengan panjang keseluruhan 206,65 km ini dipangkas prioritas pembangunannya menjadi hanya sampai Ciamis (108 km) untuk tahap awal lelang. Namun, karena tingginya anggaran pembangunan, Kementerian PU kembali berencana untuk menyesuaikan prioritas pembangunan menjadi hanya sampai Tasikmalaya untuk tahap awal.