Masa-masa indah dan romansa yang membara lazimnya mewarnai kehidupan pernikahan di usia yang masih sangat muda. Namun, realita pahit justru dialami oleh seorang wanita muda di Malaysia. Melalui curahan hatinya di media sosial, ia mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap perilaku suaminya yang jauh dari standar kebersihan.

Wanita tersebut, yang identitasnya dirahasiakan, menuliskan unek-uneknya di platform Threads. Ia mengaku menyesali keputusannya untuk menikah, karena alih-alih kebahagiaan, yang ia rasakan justru kepedihan. "Baru dua bulan menikah, aku sudah merasa kasihan pada diriku sendiri," tulisnya, menggambarkan betapa frustrasinya ia menghadapi situasi ini.

Ia menambahkan bahwa dirinya merasa kesulitan untuk berbicara terus terang kepada sang suami, karena khawatir akan memperburuk keadaan. Curahan hatinya ini kemudian memicu beragam reaksi dari warganet. Sebagian besar menyarankan agar ia berani mengungkapkan apa yang dirasakannya secara terbuka kepada suaminya.

Salah seorang pengguna Threads dengan akun @syhirahy menulis, "Tegur dia langsung di depan wajahnya. Saya tidak mengerti mengapa banyak istri sekarang takut memarahi suami mereka sendiri. Mereka bersembunyi di balik profil anonim. Jika ada yang salah, jika itu harus diubah, beri tahu mereka. Dia suamimu, kan? Menikah karena cinta, kan? Bukan karena dipaksa, kan?"

Akun @boo_na7 menyarankan pendekatan yang lebih lembut, "Bicaralah dan berdiskusi dengan baik saat dia sedang senggang & dalam suasana hati yang baik."

Senada dengan itu, akun @mas_rejab menimpali, "Orang yang sudah menikah hidup bersama, berkomunikasi satu sama lain. Membahas masalah dan mencari solusi. Tidak memarahi tetapi mengharapkan orang lain berubah? ?"

Banyak warganet berharap agar wanita ini dapat menemukan keberanian untuk mengkomunikasikan perasaannya kepada sang suami. Mereka menekankan bahwa dalam sebuah pernikahan, cinta saja tidak cukup. Dibutuhkan juga rasa saling menghargai, termasuk dalam menjaga kebersihan dan menciptakan kenyamanan bersama.