Indomobil Percepat Produksi Lokal Kendaraan Listrik GAC Aion: Hyptec HT dan Aion Y Plus Menyusul di 2025
Indomobil Percepat Produksi Lokal Kendaraan Listrik GAC Aion: Hyptec HT dan Aion Y Plus Menyusul di 2025
Purwakarta, Jawa Barat - PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Setelah memulai produksi lokal model Aion V, Indomobil berencana untuk menambah dua model kendaraan listrik lagi dari GAC Aion yang akan dirakit di pabrik PT National Assemblers, Purwakarta.
Direktur Indomobil, Andrew Nasuri, mengumumkan bahwa dua model yang akan segera diproduksi secara lokal adalah Hyptec HT dan Aion Y Plus. Perusahaan menargetkan memulai produksi kedua model ini pada akhir tahun 2025. "Kita maunya akhir tahun ini. Kita mulai dengan ini dulu (Aion V), baru Hyptec HT, kemudian Y Plus," ujarnya di sela-sela peresmian pabrik di Purwakarta.
Langkah ini merupakan wujud komitmen Indomobil untuk mengurangi ketergantungan pada impor kendaraan utuh (CBU) dan mempercepat proses produksi lokal. Kebijakan ini sejalan dengan peraturan pemerintah yang tertuang dalam Permen BKPM No. 1/2024.
Peraturan tersebut memberikan insentif berupa tarif impor 0 persen dan PPnBM yang ditanggung pemerintah bagi pelaku usaha yang mengimpor kendaraan listrik dari negara yang memiliki perjanjian atau kesepakatan internasional dengan Indonesia. Sebagai syaratnya, perusahaan harus berkomitmen untuk mendirikan fasilitas produksi lokal agar kendaraan yang diimpor dapat diproduksi di dalam negeri paling lambat tahun 2026, dengan volume yang setara dengan volume impor.
"Komitmen kami dari Indomobil adalah mengimpor CBU seminimal mungkin dan mempercepat proses produksi lokal. Jadi, boleh dibilang, Indomobil adalah yang pertama mengikuti program pemerintah impor 0 persen untuk produksi kendaraan listrik," tegas Andrew.
Indomobil berupaya untuk sepenuhnya mematuhi regulasi pemerintah terkait penghentian impor model Hyptec HT dan Aion Y Plus. "Itu merupakan aturan pemerintah yang harus kami ikuti," imbuhnya.
Sebagai informasi tambahan, GAC Aion dan Indomobil Group menjalin kerjasama melalui joint venture untuk membentuk Aion Indonesia. Dalam struktur kepemilikan perusahaan, Indomobil Group memegang 51 persen saham, sementara GAC Aion memiliki 49 persen.
Kemitraan ini membuahkan pembangunan fasilitas manufaktur khusus mobil listrik di Purwakarta melalui anak perusahaan Indomobil, PT National Assemblers. Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 11 hektar ini menelan investasi sebesar Rp 1 triliun. Kapasitas produksi awal pabrik ini mencapai 20.000 unit per tahun dan akan ditingkatkan secara bertahap hingga 50.000 unit.
Fasilitas ini dirancang untuk memproduksi berbagai jenis kendaraan listrik, termasuk:
- Battery Electric Vehicle (BEV)
- Hybrid Electric Vehicle (HEV)
- Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)
- Range-Extended Electric Vehicle (REEV)
Dengan investasi yang signifikan dan komitmen terhadap produksi lokal, Indomobil berharap dapat berkontribusi besar dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan mendukung transisi menuju mobilitas yang lebih ramah lingkungan.