Trauma Mendalam: Anak Perempuan di Jakarta Selatan Diduga Menjadi Korban Kekerasan Ayah Kandung

Kondisi Memprihatinkan Korban Kekerasan

Seorang anak perempuan berusia tujuh tahun, dengan inisial MK, ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ia diduga menjadi korban kekerasan fisik oleh ayah kandungnya sendiri. Aparat kepolisian saat ini tengah melakukan investigasi mendalam terkait kasus ini.

Menurut keterangan dari AKP Citra Ayu, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, kondisi MK sangat mengkhawatirkan saat ditemukan. “Kondisinya sangat memprihatinkan. Anak ini diduga mengalami kekurangan gizi, terlihat dari tubuhnya yang sangat kecil,” ujar AKP Citra Ayu.

Selain indikasi kekurangan gizi, MK juga mengalami sejumlah luka fisik yang signifikan. Terdapat luka lebam di beberapa bagian wajahnya, yang mengindikasikan adanya trauma akibat benturan. Lebih lanjut, ditemukan luka bakar pada tubuh korban, yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut. “Terdapat luka di bagian lengan yang sangat parah, hingga membuat tulangnya menonjol,” imbuh AKP Citra Ayu.

Penyebab pasti dari luka-luka tersebut masih dalam proses penyelidikan. Pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan medis secara menyeluruh untuk mengetahui secara detail jenis dan penyebab luka yang diderita MK. Pemeriksaan medis ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tingkat kekerasan yang dialami korban.

Upaya Pencarian Pelaku Terus Dilakukan

Saat ini, fokus utama pihak kepolisian adalah menemukan ayah kandung MK yang diduga sebagai pelaku kekerasan. Berdasarkan pengakuan awal dari korban, ayahnya lah yang bertanggung jawab atas luka-luka yang dideritanya. Namun, mengingat kondisi psikologis korban yang masih labil akibat trauma, keterangan tersebut masih perlu diverifikasi lebih lanjut.

“Menurut pengakuan anak, ayahnya yang melakukan kekerasan,” kata AKP Citra Ayu. Pihak kepolisian telah membentuk tim gabungan yang terdiri dari personel Bareskrim, Polda Metro Jaya, dan Polres Metro Jakarta Selatan untuk mempercepat proses pencarian pelaku. Berbagai upaya terus dilakukan, termasuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan menyisir lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku.

“Upaya pencarian terus dilakukan semaksimal mungkin. Kami berkoordinasi dengan Bareskrim, Polda, dan tim dari Polres Metro Jakarta Selatan untuk mencari informasi dan keberadaan ayah korban,” jelas AKP Citra Ayu. Pihak kepolisian juga berupaya untuk memberikan pendampingan psikologis kepada MK, mengingat trauma mendalam yang dialaminya.

Kondisi Psikologis Korban

Kondisi psikologis MK juga menjadi perhatian serius. Setelah diberikan obat oleh dokter, MK sempat mengalami linglung saat diajak berkomunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa trauma yang dialaminya berdampak signifikan pada kondisi mentalnya. Pendampingan psikologis yang intensif akan sangat dibutuhkan untuk membantu MK memulihkan diri dari trauma ini.

Pihak kepolisian bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk psikolog anak dan lembaga perlindungan anak, untuk memberikan dukungan terbaik bagi MK. Selain itu, pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memastikan MK mendapatkan tempat tinggal yang aman dan layak selama proses pemulihan.

Kasus ini menjadi pengingat yang menyedihkan tentang pentingnya perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan. Pihak berwajib mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan jika mengetahui adanya tindak kekerasan terhadap anak, demi melindungi masa depan generasi penerus bangsa.