Strategi GAC Aion: Aion V Jadi Pionir Produksi Lokal di Indonesia, Ini Alasannya
Aion V Dipilih Jadi Model Pertama Rakitan Lokal: Strategi dan Pertimbangan GAC Aion
Purwakarta, Jawa Barat - GAC Aion, bekerja sama dengan Indomobil Group, memulai produksi lokal kendaraan listrik (EV) mereka di Indonesia dengan model Aion V. Keputusan ini diambil di pabrik PT National Assemblers, Purwakarta, dan menarik perhatian karena Aion V bukanlah model pertama yang diluncurkan GAC Aion di Indonesia. Sebelumnya, Aion Y Plus, Aion ES, dan Hyptec HT telah lebih dulu diperkenalkan.
Andrew Nasuri, Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), mengungkapkan alasan di balik pemilihan Aion V sebagai model pertama yang dirakit lokal. Menurutnya, Aion V tidak sempat didaftarkan dalam program insentif pemerintah yang memberikan pembebasan bea masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk impor kendaraan utuh (CBU).
"Persiapan Aion V dari pihak prinsipal membutuhkan waktu yang cukup lama. Akibatnya, kami tidak dapat memanfaatkan program pemerintah yang memberikan insentif nol persen untuk impor CBU. Prosesnya memang cukup berbeda," jelas Andrew saat ditemui di sela-sela peresmian pabrik.
Lebih lanjut, Andrew menjelaskan bahwa GAC Aion dikenal karena pendekatan yang sangat hati-hati dan teliti dalam memasuki pasar baru. Pengalaman mereka bekerja sama dengan industri otomotif Jepang, yang dikenal dengan standar kualitas yang ketat, menjadi landasan penting dalam strategi ini. Standar kualitas tinggi tersebut membuat GAC Aion melakukan penyesuaian signifikan untuk memastikan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar Indonesia.
"GAC Aion memiliki pengalaman yang luas dalam bekerja sama dengan industri otomotif Jepang, yang terkenal dengan standar kualitas yang sangat tinggi. Mereka mempelajari dengan seksama apa yang dibutuhkan agar mobil dapat berfungsi dengan baik di pasar Indonesia. Proses penyesuaian dan pengendalian kualitas ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit," ungkap Andrew.
Andrew juga menegaskan bahwa pendekatan GAC Aion berbeda dengan anggapan bahwa produk yang sukses di pasar China dapat langsung dipasarkan di Indonesia tanpa penyesuaian. Penyesuaian dilakukan untuk memastikan kualitas dan kesesuaian dengan kondisi lokal.
Keputusan untuk memulai produksi lokal dengan Aion V memperkuat komitmen Indomobil dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia. GAC Aion menjalin kerja sama dengan Indomobil Group melalui joint venture, Aion Indonesia, di mana Indomobil memegang 51 persen saham dan GAC AION 49 persen.
Operasi produksi dilakukan oleh PT National Assemblers, anak perusahaan Indomobil, di fasilitas seluas 11 hektar di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik ini telah menyerap sekitar 300 tenaga kerja lokal dan menerima investasi sebesar Rp 1 triliun. Saat ini, beberapa komponen kendaraan seperti pintu, kaca, dan sistem kelistrikan telah diproduksi di dalam negeri, sementara baterai masih diimpor secara bertahap dari China.
Dengan langkah strategis ini, GAC Aion dan Indomobil Group menunjukkan keseriusan mereka dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang kuat di Indonesia. Pemilihan Aion V sebagai model pertama yang dirakit lokal menjadi bukti komitmen terhadap kualitas dan penyesuaian terhadap kebutuhan pasar lokal.