Jawa Barat Jadi Fokus Utama Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak Nasional
Pemerintah pusat dan daerah bersinergi untuk menekan angka kematian ibu dan anak (AKI/AKB) di Provinsi Jawa Barat. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan penurunan signifikan, dengan harapan kontribusi Jawa Barat terhadap angka nasional dapat ditekan hingga di bawah 8 persen.
Target ambisius ini diungkapkan saat kunjungan kerja di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat. Menkes Budi mengakui bahwa angka kematian ibu dan anak di Indonesia masih memprihatinkan, dengan catatan 4.700 kematian ibu dan 34.000 kematian anak secara nasional. Jawa Barat, sebagai salah satu provinsi dengan populasi terbesar, menyumbang sekitar 17 persen dari total angka tersebut.
Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menginisiasi program kolaborasi intensif dengan pemerintah daerah, khususnya di Jawa Barat. Program ini akan difokuskan pada tiga kabupaten yang memiliki angka kematian ibu dan anak tertinggi, yaitu:
- Kabupaten Bogor
- Kabupaten Bandung
- Kabupaten Garut
Ketiga kabupaten ini akan menjadi proyek percontohan dalam implementasi strategi dan intervensi kesehatan yang komprehensif.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyambut baik target yang ditetapkan oleh Kemenkes. Bahkan, Dedi menyatakan ambisinya untuk melampaui target tersebut, dengan menargetkan penurunan hingga 4 persen.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk memberikan insentif kepada tenaga kesehatan dan kepala desa yang berhasil menekan angka kematian ibu dan anak, serta kasus stunting di wilayahnya.
"Insentif akan diberikan kepada bidan pendamping di desa-desa yang berhasil mencapai zero kematian ibu dan anak, serta zero stunting," ujar Dedi. Kepala desa juga akan mendapatkan apresiasi agar dapat memobilisasi ketua PKK untuk aktif dalam program-program kesehatan. Upaya ini menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Jawa Barat di tahun ini.