Jakarta Tingkatkan Efisiensi Lalu Lintas dengan Implementasi AI Canggih

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan efisiensi dan mengurangi kemacetan lalu lintas di ibu kota melalui implementasi teknologi kecerdasan buatan (AI). Gubernur Jakarta, menekankan pentingnya peningkatan dan optimalisasi sistem yang telah berjalan.

Dalam kunjungannya ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Gubernur Jakarta mengapresiasi pemanfaatan Intelligent Traffic Control System (ITCS) yang berbasis AI dalam mengatur lalu lintas. Sistem ini diharapkan dapat memberikan solusi efektif terhadap permasalahan kemacetan yang kerap terjadi di berbagai titik di Jakarta. Meski demikian, ia menekankan bahwa sistem ini masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut untuk mencapai kinerja yang optimal.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjelaskan bahwa pemanfaatan AI telah memberikan dampak positif terhadap peringkat kemacetan Jakarta secara global. Berdasarkan data TomTom Traffic Index, Jakarta mengalami perbaikan signifikan dalam indeks kemacetan. Pada tahun sebelumnya, Jakarta menduduki peringkat ke-30 sebagai kota termacet di dunia dari 386 kota yang dinilai. Namun, pada tahun ini, peringkat Jakarta meningkat menjadi ke-90, menunjukkan adanya perbaikan sebanyak 60 peringkat. Peningkatan ini menjadi indikator positif bahwa upaya pemanfaatan teknologi dalam pengaturan lalu lintas mulai membuahkan hasil.

Implementasi AI dalam pengaturan lalu lintas di Jakarta telah dimulai sejak beberapa tahun lalu, dan terus diperluas secara bertahap. Saat ini, Dishub Jakarta menargetkan pemasangan sistem AI di 321 simpang jalan yang dilengkapi dengan lampu lalu lintas di seluruh wilayah Jakarta. Hingga saat ini, sebanyak 40 simpang telah terintegrasi dengan sistem AI. Beberapa lokasi simpang yang telah dilengkapi dengan teknologi ini antara lain:

  • Jalan Kyai Tapa-Jalan Daan Mogot
  • Jalan S Parman-Jalan Tomang Raya
  • Jalan Gatot Subroto-Jalan Rasuna Said
  • Jalan MT Haryono-Jalan Sutoyo
  • Jalan Ahmad Yani-Jalan Utan Kayu
  • Jalan Gunung Sahari-Jalan Wahidin
  • Jalan Gunung Sahari-Jalan Mangga Besar

Sistem AI ini memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi volume lalu lintas di setiap lengan simpang, membedakan jenis kendaraan (berat, ringan, sepeda motor), serta memantau pelanggaran lalu lintas seperti penggunaan sabuk pengaman. Dengan kemampuan ini, sistem dapat secara otomatis menyesuaikan durasi lampu lalu lintas berdasarkan kondisi lalu lintas yang real-time, sehingga dapat mengurangi antrean dan meningkatkan kelancaran lalu lintas secara keseluruhan.

Cara kerja sistem AI ini adalah dengan menghitung volume lalu lintas berdasarkan karakteristik kendaraan dan panjang antrean di setiap simpang. Ketika panjang antrean melebihi batas yang telah ditentukan, sistem akan memberikan prioritas pada jalur tersebut hingga lalu lintas kembali lancar. Dengan demikian, sistem ini memastikan bahwa setiap jalur mendapatkan giliran yang adil dan tidak terjadi penumpukan kendaraan yang berlebihan.

Diharapkan, dengan perluasan implementasi sistem AI ini, Jakarta dapat terus meningkatkan efisiensi lalu lintas, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terkini dalam mengatasi berbagai permasalahan perkotaan, termasuk masalah lalu lintas yang kompleks.