Stasiun Tanah Abang Tingkatkan Aksesibilitas dengan Penambahan Signifikan Lift dan Eskalator
Peningkatan signifikan dalam aksesibilitas kini dirasakan oleh para pengguna Stasiun Tanah Abang, Jakarta. Revitalisasi stasiun yang padat ini telah membuahkan hasil dengan penambahan fasilitas modern berupa lift dan eskalator, memberikan kemudahan bagi penumpang dalam mobilitas mereka. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi masalah antrean panjang dan kepadatan penumpang, terutama pada jam-jam sibuk.
Dengan selesainya proses revitalisasi, Stasiun Tanah Abang kini memiliki total 17 eskalator dan 7 lift yang tersebar di berbagai area stasiun. Sebelumnya, stasiun ini hanya mengandalkan 6 eskalator tanpa adanya fasilitas lift, sehingga menyulitkan bagi penumpang dengan mobilitas terbatas, lansia, ibu hamil, dan pengguna dengan barang bawaan berat. Penambahan fasilitas ini merupakan respon terhadap keluhan dan kebutuhan para pengguna setia Commuter Line yang seringkali mengalami kesulitan saat berpindah antar peron.
Penambahan eskalator dan lift ini terbagi di beberapa area kunci stasiun. Di area pintu masuk dan keluar gedung baru, telah dipasang eskalator yang mengarah ke hall lantai 2 dan eskalator untuk turun, serta dua lift. Meskipun area ini belum sepenuhnya beroperasi karena masih dalam tahap penyelesaian akhir, namun kehadirannya menjanjikan perbaikan signifikan dalam arus penumpang. Pada peron 1, yang sudah dapat diakses publik, tersedia enam eskalator dan tiga lift yang terletak di ujung kiri, tengah, dan ujung kanan peron. Peron 2, yang masih dalam tahap pembangunan, akan dilengkapi dengan tiga eskalator dan dua lift. Sementara itu, peron 3 dan 4 yang merupakan bangunan lama, masing-masing memiliki dua eskalator di tengah peron, sementara area ujung peron masih menggunakan tangga manual.
Inisiatif revitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang, serta mendorong penggunaan transportasi publik. Penambahan fasilitas modern ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi publik di wilayah metropolitan Jakarta. Dengan aksesibilitas yang lebih baik, diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan Commuter Line sebagai moda transportasi utama mereka, sehingga dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara di ibu kota.
Beberapa penumpang menyambut baik penambahan fasilitas ini. Ani (27), seorang penumpang Commuter Line yang sedang hamil, sebelumnya mengeluhkan minimnya fasilitas lift dan eskalator. Ia berharap fasilitas prioritas bagi penumpang lansia dan ibu hamil dapat diperbanyak. Cucu Cahyati (25), penumpang lainnya, juga menyampaikan hal senada, terutama terkait mobilisasi di Stasiun Tanah Abang.
Dengan adanya penambahan lift dan eskalator, diharapkan Stasiun Tanah Abang dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan nyaman bagi seluruh penggunanya.