Perayaan Perpisahan Sekolah Berubah Duka: Siswa SD Meninggal Dunia di Kolam Renang Banjarbaru
Insiden Tragis di Wahana Air Banjarbaru
Suasana perpisahan siswa kelas VI Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, yang seharusnya menjadi momen bahagia, berubah menjadi duka mendalam. Seorang siswa berinisial M (12) ditemukan meninggal dunia di sebuah wahana permandian di Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, pada Senin (9/6/2025).
Kejadian nahas ini terjadi ketika M mengikuti kegiatan rekreasi perpisahan yang diselenggarakan sekolahnya. Rombongan yang terdiri dari kepala sekolah, guru pendamping, dan 25 siswa lainnya, memulai perjalanan dari Martapura, kemudian mengunjungi Q Mall, sebelum akhirnya tiba di wahana air tersebut sekitar pukul 14.00 WITA.
Menurut keterangan pihak kepolisian, Kompol Imam Suryana, sesaat setelah tiba di lokasi, M langsung bergegas menuju kolam dewasa yang memiliki kedalaman 1,6 meter. Meskipun sempat mendapat peringatan dari teman-temannya mengenai kedalaman kolam, M tetap nekat untuk berenang.
Beberapa saat kemudian, M terlihat mengalami kesulitan dan mulai muntah-muntah. Keadaan semakin memburuk hingga akhirnya ia kehilangan kesadaran. Pengunjung dan petugas wahana air segera memberikan pertolongan pertama, namun tidak membuahkan hasil. Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Idaman Banjarbaru, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan.
Jenazah M kemudian dibawa ke rumah duka di Kecamatan Bati-bati untuk disemayamkan dan dimakamkan oleh pihak keluarga. Pihak kepolisian dari Polsek Liang Anggang telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk kepala sekolah dan guru pendamping, guna mengungkap penyebab pasti kematian korban. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Pihak berwenang berupaya mengumpulkan semua fakta dan informasi yang relevan untuk memberikan kejelasan terkait insiden tragis ini.
Penyelidikan Mendalam Dilakukan
Polisi masih terus melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini. Keterangan dari berbagai pihak, termasuk saksi mata dan pihak sekolah, terus dikumpulkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kronologis kejadian. Hasil autopsi juga diharapkan dapat memberikan informasi penting mengenai penyebab pasti kematian korban.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap anak-anak, terutama saat berada di lingkungan air. Pihak sekolah dan orang tua diharapkan dapat lebih berhati-hati dan memastikan keselamatan anak-anak dalam setiap kegiatan yang melibatkan air. Tragedi ini juga menjadi pelajaran berharga bagi pengelola wahana air untuk meningkatkan standar keselamatan dan pengawasan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kasus ini masih terus bergulir, dan diharapkan pihak kepolisian dapat segera mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya dan memberikan keadilan bagi keluarga korban. Masyarakat juga diimbau untuk tidak berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak yang berwenang.