Jakarta Andalkan Kecerdasan Buatan untuk Urai Kemacetan: Efektivitas ITCS Dipuji
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang kronis di ibu kota. Implementasi inovatif ini diwujudkan melalui sistem Intelligent Traffic Control System (ITCS), yang dikelola secara terpusat oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan apresiasinya setelah meninjau langsung operasional ITCS di Gedung Abdul Muis, Jakarta Pusat, pada Selasa (11/6/2025). Ia mengaku terkesan dengan kemampuan sistem berbasis AI tersebut dalam mengoptimalkan pengaturan lalu lintas.
"Saya mendapatkan jawaban yang memuaskan. Sistemnya sudah cukup baik, hanya memang masih kurang pengembangan," ujar Pramono, menekankan perlunya peningkatan berkelanjutan untuk mencapai hasil yang optimal.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa penerapan ITCS telah menunjukkan dampak positif yang signifikan. Salah satu indikatornya adalah perbaikan peringkat Jakarta dalam daftar kota termacet di dunia yang dirilis oleh TomTom Traffic Index.
- Perbaikan Peringkat: Pada tahun 2023, Jakarta menduduki peringkat ke-30 sebagai kota termacet dari 386 kota yang dinilai secara global. Namun, berkat penerapan ITCS, peringkat Jakarta melonjak drastis ke posisi 90 pada tahun 2024. Artinya, ada peningkatan sebanyak 60 peringkat dalam kurun waktu satu tahun.
Syafrin menambahkan bahwa ITCS secara adaptif menyesuaikan waktu lampu lalu lintas berdasarkan kondisi lalu lintas real-time. Sistem ini mampu mendeteksi kepadatan kendaraan melalui sensor-sensor yang tersebar di berbagai titik strategis di jalan-jalan protokol. Data yang terkumpul kemudian diolah oleh algoritma AI untuk menghasilkan pengaturan lampu lalu lintas yang optimal, sehingga meminimalkan potensi kemacetan.
Dengan terus mengembangkan dan menyempurnakan ITCS, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat meningkatkan efisiensi lalu lintas secara keseluruhan. Targetnya adalah mengurangi waktu tempuh perjalanan bagi warga Jakarta, sehingga meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat. Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih nyaman dan berkelanjutan.
Teknologi AI yang diterapkan dalam ITCS memberikan kemampuan untuk menganalisis pola lalu lintas secara mendalam dan memprediksi potensi kemacetan di masa depan. Hal ini memungkinkan petugas Dishub untuk mengambil tindakan preventif, seperti melakukan rekayasa lalu lintas atau mengoptimalkan penempatan petugas di lapangan. Selain itu, sistem ini juga dapat memberikan informasi real-time kepada pengguna jalan melalui aplikasi navigasi, sehingga mereka dapat memilih rute alternatif untuk menghindari kemacetan.
Keberhasilan ITCS dalam menurunkan tingkat kemacetan di Jakarta menjadi bukti bahwa pemanfaatan teknologi AI dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi permasalahan transportasi perkotaan. Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengembangan teknologi dan infrastruktur transportasi yang cerdas, demi menciptakan sistem transportasi yang efisien, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh warga Jakarta.