Kemenkop Terapkan Pakta Integritas Guna Sukseskan Program Kopdes Merah Putih Bebas Korupsi
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengambil langkah tegas dalam upaya menyukseskan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Seluruh jajaran pegawai Kemenkop UKM telah menandatangani pakta integritas sebagai bentuk komitmen untuk mencegah dan memberantas praktik korupsi.
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menekankan pentingnya integritas, kerja keras, dan inovasi bagi seluruh pegawai, termasuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang baru bergabung. Penekanan ini didasari oleh mandat dari Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang menugaskan Kemenkop UKM untuk mengawal pembentukan 80.000 unit Kopdes di seluruh Indonesia. Budi Arie menyadari potensi penyalahgunaan wewenang mengingat skala program dan anggaran yang terlibat.
"Saya meminta seluruh jajaran untuk bertekad dan berkomitmen dalam upaya pemberantasan korupsi. Kami telah berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung dan KPK untuk memastikan program Kopdes Merah Putih ini berjalan transparan dan akuntabel," tegas Budi Arie.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi dan pengawasan dari semua pihak untuk memastikan program ini berjalan sesuai rencana. Budi Arie mengakui bahwa potensi penyelewengan anggaran sangat besar mengingat alokasi dana yang mencapai ratusan triliun rupiah. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pegawai Kemenkop UKM untuk bekerja dengan cermat dan menghindari segala bentuk pelanggaran hukum.
Budi Arie menyebut program Kopdes Merah Putih sebagai sebuah "utang sejarah" mengingat peran koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional yang selama ini terabaikan. Ia menyerukan kepada seluruh jajaran Kemenkop UKM untuk menjadikan program ini sebagai momentum untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Saat ini, tahapan pertama program Kopdes Merah Putih telah hampir selesai. Lebih dari 79.743 unit Kopdes telah terbentuk melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus). Budi Arie mengapresiasi kerja keras seluruh tim yang terlibat dalam pencapaian ini. Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan yang lebih besar menanti di fase pengoperasian Kopdes.
"Saya berharap pencapaian dalam fase pembentukan ini tidak membuat kita terlena. Fase pengoperasian akan jauh lebih sulit, dan kita harus bersiap untuk menghadapinya," ujar Budi Arie.
Budi Arie mengidentifikasi tiga kunci utama untuk memastikan keberhasilan operasional Kopdes Merah Putih, yaitu:
- Regulasi yang kuat dan tidak ambigu: Regulasi yang jelas dan tegas akan meminimalisir potensi penyimpangan dan penafsiran yang berbeda.
- Mitigasi risiko yang cepat dan tepat: Identifikasi dan penanganan risiko secara proaktif akan mencegah masalah yang lebih besar di kemudian hari.
- Sistem dan digitalisasi yang terintegrasi: Pemanfaatan teknologi digital akan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas operasional Kopdes.
Dengan menerapkan ketiga strategi ini, Budi Arie meyakini bahwa program Kopdes Merah Putih akan berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat desa dan mewujudkan keadilan sosial melalui koperasi.
"Jika Kopdes berjalan dengan baik, maka akan terjadi pergeseran positif di masyarakat desa, dan keadilan sosial dapat terwujud melalui koperasi," pungkasnya.