Bursa Ketua The Fed Memanas: Scott Bessent Muncul Sebagai Kandidat Potensial Pengganti Jerome Powell

Spekulasi mengenai pengganti Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve (The Fed) semakin intensif. Masa jabatan Powell akan berakhir pada Mei 2026, dan berbagai nama mulai bermunculan sebagai kandidat potensial untuk menduduki posisi penting tersebut. Salah satu nama yang kini menjadi sorotan adalah Scott Bessent, Menteri Keuangan Amerika Serikat saat ini.

Berdasarkan laporan Bloomberg, Bessent disebut-sebut masuk dalam daftar kandidat yang dipertimbangkan oleh pemerintahan saat ini. Selain Bessent, Kevin Warsh, mantan pejabat The Fed yang sempat dipertimbangkan untuk posisi Menteri Keuangan pada November 2024 lalu, juga disebut sebagai kandidat kuat. Beberapa sumber anonim menyatakan bahwa Bessent, yang dikenal atas upayanya mendorong pertumbuhan ekonomi AS melalui reformasi di sektor perdagangan, pajak, dan regulasi, kini menjadi salah satu kandidat potensial yang serius.

Proses wawancara formal untuk posisi ini dikabarkan belum dimulai. Saat dimintai komentar mengenai namanya yang masuk dalam bursa kandidat Ketua The Fed, Bessent memberikan pernyataan diplomatis. "Saya memiliki pekerjaan terbaik di Washington," ujarnya, seraya menambahkan bahwa keputusan akhir mengenai siapa yang terbaik untuk ekonomi dan rakyat Amerika akan berada di tangan Presiden.

Seorang pejabat senior pemerintah yang juga enggan disebutkan namanya membantah laporan tersebut tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Namun, masuknya nama Bessent ke dalam bursa kandidat menambah dinamika dalam proses pemilihan Ketua The Fed berikutnya. Selain Bessent dan Warsh, beberapa nama lain juga disebut-sebut sebagai kandidat potensial, antara lain:

  • Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih
  • Christopher Waller, anggota dewan gubernur The Fed
  • David Malpass, mantan Presiden Bank Dunia

Sebelumnya, Presiden AS sempat mengindikasikan akan segera mengumumkan pengganti Jerome Powell. Powell sendiri ditunjuk sebagai Ketua The Fed pada tahun 2017. Hubungan antara keduanya sempat mengalami pasang surut, terutama terkait kebijakan suku bunga. Presiden AS beberapa kali mengkritik Powell karena dianggap terlalu lambat dalam menurunkan suku bunga.

Bahkan, pada pertemuan di Gedung Putih bulan lalu, Presiden AS mendesak Powell untuk segera memangkas suku bunga. Namun, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil, dengan alasan pendekatan hati-hati lebih tepat mengingat ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh kebijakan tarif. The Fed memperkirakan bahwa tarif yang diumumkan akan membebani pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi.

Dengan berbagai nama yang bermunculan dan dinamika politik yang ada, proses pemilihan Ketua The Fed berikutnya diperkirakan akan menjadi perhatian publik dan pasar keuangan global.