Oknum Mengaku Petugas Pajak Gasak Ratusan Juta Rupiah Milik Kepala Sekolah di Aceh
Kepala Sekolah di Banda Aceh Jadi Korban Phishing, Ratusan Juta Lenyap
Seorang kepala sekolah dasar (SD) di Banda Aceh, berinisial R, menjadi korban phishing yang menyebabkan kerugian finansial mencapai Rp 148.100.000. Modus penipuan ini dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai petugas pajak dan menghubungi korban melalui aplikasi pesan instan. Kasus ini kini tengah ditangani oleh pihak kepolisian.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Banda Aceh, Kompol FAP, membenarkan adanya laporan terkait kasus phishing ini. Ia menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika korban menerima pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku sebagai perwakilan dari kantor pajak. Dalam pesannya, pelaku meminta korban untuk melakukan verifikasi data terkait pembaruan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Tanpa merasa curiga, korban mengikuti instruksi yang diberikan oleh pelaku. Akibatnya, sejumlah besar uang yang tersimpan di rekening bank miliknya berhasil dikuras melalui transaksi yang tidak sah. Korban baru menyadari menjadi korban penipuan setelah uang di rekeningnya ludes.
Kompol FAP menjelaskan bahwa korban tidak menyadari telah menjadi target penipuan. Polresta Banda Aceh mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pesan atau panggilan mencurigakan yang mengatasnamakan instansi resmi, terutama yang meminta data pribadi atau informasi keuangan.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Phishing
Phishing merupakan tindakan penipuan yang dilakukan secara daring dengan tujuan untuk memperoleh informasi sensitif dari korban. Informasi ini bisa berupa:
- Nama Pengguna (Username)
- Kata Sandi (Password)
- Nomor Kartu Kredit
- Data Keuangan Lainnya
Pelaku phishing seringkali menggunakan berbagai cara untuk meyakinkan korban, seperti menyamar sebagai:
- Instansi Pemerintah
- Perusahaan Terkemuka
- Layanan Online Populer
Mereka mengirimkan pesan palsu melalui email, media sosial, atau pesan teks yang mengarahkan korban untuk mengunjungi situs web palsu atau memberikan informasi pribadi. Situs web palsu ini dirancang sedemikian rupa agar menyerupai situs web resmi, sehingga korban tidak menyadari bahwa mereka sedang menjadi target penipuan.
Data yang berhasil dicuri melalui phishing dapat digunakan untuk berbagai tujuan jahat, seperti:
- Pencurian Identitas
- Penipuan Keuangan
- Akses Ilegal ke Akun Online
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap segala bentuk komunikasi yang mencurigakan. Verifikasi kebenaran informasi sebelum memberikan data pribadi atau melakukan transaksi keuangan secara online.