Tragedi Cinta di Dompu: Pernikahan Terakhir dengan Almarhum Kekasih Gegerkan Jagat Maya

Sebuah video pernikahan yang tak lazim menghebohkan media sosial Facebook, terjadi di sebuah desa di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Video tersebut memperlihatkan seorang wanita yang menikahi jenazah calon suaminya, memicu perdebatan dan rasa haru di kalangan warganet.

Insiden ini terjadi di Dusun Nangadoro, Desa Hu'u, Kecamatan Hu'u, pada hari Minggu (8/6/2025). Pria yang seharusnya menjadi mempelai pria, meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal beberapa jam sebelum upacara pernikahan dilangsungkan. Meskipun diliputi duka mendalam, pihak keluarga dan mempelai wanita memutuskan untuk tetap melaksanakan pernikahan tersebut sebagai bentuk penghormatan terakhir dan wujud cinta sejati.

Dalam video yang beredar, terlihat jenazah pria berbaring dengan wajah terbuka di samping dua wanita yang diduga kerabat mempelai wanita. Suasana haru dan isak tangis memenuhi ruangan saat seorang pria dewasa, yang diduga perwakilan keluarga mempelai pria, mengucapkan ijab kabul. Prosesi pernikahan berlangsung singkat dan khidmat, disaksikan oleh sejumlah warga desa yang hadir.

Video pernikahan yang tidak biasa ini dengan cepat menyebar dan menjadi viral di media sosial. Namun, video siaran langsung Facebook tersebut kini telah dihapus, kemungkinan karena pertimbangan keluarga atau untuk menghindari polemik lebih lanjut.

Kepolisian Resor Dompu mengkonfirmasi kebenaran peristiwa tersebut. Menurut Kasi Humas Polres Dompu, AKP Zuharis, kedua calon mempelai memang telah merencanakan pernikahan mereka pada pertengahan Juni 2025. Namun, takdir berkata lain, calon mempelai pria mengalami kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya.

"Benar, peristiwa itu memang terjadi pada hari Minggu lalu," ujar AKP Zuharis. Pihak kepolisian berencana untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait aspek hukum dan adat dari pernikahan yang dianggap kontroversial ini. Zuharis menambahkan, polisi akan mendalami keterlibatan pihak-pihak yang terlibat dalam pernikahan tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Hu'u, Mujahidin, menyatakan bahwa pemerintah desa tidak mendapatkan pemberitahuan mengenai rencana pernikahan tersebut. Ia membenarkan adanya insiden kecelakaan yang menimpa calon mempelai pria, namun tidak mengetahui adanya upacara pernikahan dengan jenazah.

"Kami dari pihak desa tidak menerima informasi mengenai pernikahan tersebut. Namun, benar bahwa calon mempelai pria meninggal dunia akibat kecelakaan," kata Mujahidin.

Peristiwa ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Sebagian выражает rasa haru dan simpati atas keteguhan cinta sang wanita, sementara sebagian lainnya mempertanyakan keabsahan dan etika pernikahan dengan jenazah. Terlepas dari pro dan kontra, kejadian ini menjadi pengingat akan kekuatan cinta dan bagaimana manusia menghadapi tragedi dengan cara yang berbeda-beda.