DKI Jakarta Diklaim Sebagai Model Ideal Hilirisasi Sektor Non-Tambang
Jakarta, sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi, dinilai sebagai contoh sukses penerapan hilirisasi di sektor non-tambang. Penilaian ini diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam sebuah acara strategis yang dihadiri oleh para pemimpin nasional.
Dalam forum tersebut, Pramono menyoroti stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Jakarta sebagai indikator keberhasilan sistem hilirisasi yang telah berjalan. Ia menjelaskan bahwa efisiensi dalam distribusi, yang merupakan bagian penting dari hilirisasi, telah berkontribusi pada stabilnya harga kebutuhan pokok.
"Jakarta adalah contoh paling bagus untuk hilirisasi non-tambang," tegas Pramono, menggarisbawahi pentingnya efisiensi dan kerjasama dalam rantai pasok.
Sebagai ilustrasi, Pramono menunjuk pada lonjakan jumlah hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun 2025. Jumlah sapi kurban mencapai angka yang signifikan, melampaui prediksi awal. Hal ini, menurut Pramono, adalah hasil dari sistem distribusi yang efisien, yang memungkinkan harga daging di Jakarta menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan daerah penyangga.
"Distribusi yang baik di Jakarta membuat harga sapi lebih terjangkau. Ini adalah contoh sederhana dari hilirisasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Pramono menyoroti stabilitas harga beras di Jakarta, meskipun lahan pertanian di ibu kota sangat terbatas. Kestabilan ini terwujud berkat kemitraan strategis antara BUMD Jakarta Food Station Cipinang Jaya dengan daerah-daerah penghasil beras seperti Karawang, Kediri, dan Lampung. Kerjasama ini memberikan kepastian harga yang lebih baik bagi petani dan meminimalkan peran spekulan.
"Melalui kerjasama ini, petani mendapatkan harga jual yang lebih baik, dan praktik tengkulak dapat diminimalisir," jelasnya.
Selain aspek ekonomi, Pramono juga menyoroti pentingnya pendekatan yang humanis dalam menyelesaikan masalah sosial. Ia mencontohkan penyelesaian konflik permukiman di Kampung Bayam, yang sebelumnya menemui jalan buntu di bawah kepemimpinan gubernur-gubernur sebelumnya. Keberhasilan ini dicapai melalui dialog yang konstruktif dan pencarian solusi yang mengakomodasi kepentingan semua pihak.
"Saya menyelesaikannya dengan pendekatan yang humanis. Warga diajak berdiskusi, didengarkan aspirasinya, dan dicari solusi bersama. Sekarang, mereka tinggal di apartemen dekat Jakarta International Stadium (JIS) dan memiliki penghasilan," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono juga mendorong daerah-daerah lain untuk mengadopsi praktik-praktik baik yang telah diterapkan di Jakarta, termasuk pemanfaatan teknologi dalam pelayanan publik melalui aplikasi JAKI. Beberapa daerah, seperti Lampung, Banten, dan Aceh, telah menunjukkan minat untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam pengelolaan data dan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan berbagai inisiatif dan keberhasilan yang telah dicapai, Jakarta diharapkan dapat menjadi inspirasi dan model bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hilirisasi dan inovasi pelayanan publik.