Prabowo Subianto Dorong Kemandirian Industri Pertahanan Nasional dengan Penandatanganan Kontrak Senilai Rp 33 Triliun

Prabowo Subianto Dorong Kemandirian Industri Pertahanan Nasional dengan Penandatanganan Kontrak Senilai Rp 33 Triliun

Jakarta - Presiden terpilih, Prabowo Subianto, menekankan komitmennya untuk memperkuat kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Hal ini diwujudkan dengan menyaksikan penandatanganan serangkaian kontrak antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia dan berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta perusahaan swasta nasional.

Momen penting ini berlangsung setelah Prabowo Subianto secara resmi membuka pameran Indo Defence Expo and Forum yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 11 Juni 2025. Pameran ini menjadi wadah bagi para pelaku industri pertahanan untuk memamerkan teknologi dan inovasi terbaru mereka.

Sebelum menyaksikan penandatanganan, Prabowo Subianto menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa stan pameran, termasuk stan yang menampilkan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dari Turkiye. Kunjungan ini menunjukkan ketertarikan dan dukungan Prabowo terhadap kerjasama internasional dalam pengembangan teknologi pertahanan.

Penandatanganan kontrak tersebut melibatkan sejumlah perusahaan strategis di bidang pertahanan, diantaranya:

  • PT PAL Indonesia (Persero)
  • PT Dirgantara Indonesia (Persero)
  • PT Pindad (Persero)
  • PT LEN Industri (Persero)
  • PT Dahana (Persero)
  • PT Republik Defens Indonesia
  • PT Praba Cipta Mandiri
  • PT Nusantara Turbine Propulsi
  • PT Agrapana Nugraha Katara
  • PT Tesco Indomaritim
  • PT Indonesia Defence Systems
  • PT Aggiomultimex International Group
  • PT Sapta Cakra Manunggal
  • PT Mitra Harapan Abadi
  • PT Mulia Buana Dharma Trans
  • PT Noahtu Shipyard
  • Ellips Projects UK (bekerjasama dengan BUMS)

Nilai total dari 27 kontrak yang ditandatangani mencapai Rp 33 triliun. Investasi signifikan ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan dan inovasi di sektor industri pertahanan dalam negeri, serta mengurangi ketergantungan pada impor Alutsista dari negara lain. Selain itu, peningkatan 20 rumah sakit juga termasuk dalam penandatanganan kontrak tersebut, yang menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan fasilitas dan layanan kesehatan.

Inisiatif ini sejalan dengan visi Prabowo Subianto untuk mewujudkan kekuatan pertahanan yang mandiri dan modern, yang mampu melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan, industri pertahanan Indonesia diharapkan dapat menjadi tulang punggung kekuatan militer yang disegani di kawasan regional dan global.